Berita

Beranda Berita Ruas Labuan Bajo-Golomori dibangun Tanpa Biaya Lahan
Beranda Berita Ruas Labuan Bajo-Golomori dibangun Tanpa Biaya Lahan

Ruas Labuan Bajo-Golomori dibangun Tanpa Biaya Lahan

  •  15 Mar 2023
  • Berita/Umum
  • 805 viewed
Foto: Ruas Labuan Bajo-Golomori dibangun Tanpa Biaya Lahan

LABUAN BAJO – BINA MARGA Presiden Joko Widodo telah meresmikan Jalan Labuan Bajo-Golo Mori sepanjang 25 KM. Jalan tersebut dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Bina Marga untuk mendukung akses Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 di Kawasan Eknomi Khusus (KEK) Golomori, ITDC Tanamori, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.  

Direktur Jenderal Bina Marga, Hedy Rahadian mengisahkan bahwa pembangunan jalan senilai Rp. 458 Milyar ini tidak menggunakan biaya pembebasan lahan. Sehingga pemerintah bisa memfokuskan anggaran untuk konstruksi fisik dan bangunan pendukung jalan ini.

“Kita melakukan pendekatan sosial dan kultural, jadi tanpa ganti rugi satu sen pun,” ucapnya. Hedy juga mendapat laporan dari BPJN NTT bahwasanya masyarakat dengan sukarela membongkar dan memindahkan bangunan rumah mereka yang dilewati trase jalan ini.

Selain mendukung KTT ASEAN 2023 nanti, Hedy mengatakan bahwa masyarakat yang tinggal di lima  segmen pembangunan jalan ini sebelumnya sudah sangat menantikan perhatian dari pemerintah terkait peningkatan akses wilayah mereka yang terisolir.

Mengamini hal tersebut, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, Agustinus Junianto mengatakan bahwa sebelumnya akses ke kawasan Golomori sangat sulit. Masyarakat membutuhkan waktu tiga jam lamanya untuk mencapai kota Labuan Bajo. Bahkan jika kondisi jalan terlalu sukar dilewati, masyakarat Golo Mori terpaksa melewati jalur laut menggunakan perahu.

“Masyakarat sangat senang dan memberikan apresiasi kepada Kementerian PUPR yang telah memberikan perhatian kesini,” terang Junianto di lokasi peresmian KM 16 Ruas Labuan Bajo-Golomori, Desa Golomori, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, senin pagi(13/03).

Harapan akan infrastruktur jalan yang lebih baik telah menggugah masyarakat untuk secara ikhlas memberikan tanah mereka pada proyek pembangunan ruas Labuan Bajo – Golomori yang dimulai pada bulan April 2022. Benar saja, dari pantauan langsung, ruas jalan telah mempersingkat waktu tempuh dari Golomori ke Labuan Bajo atau sebaliknya menjadi 30 menit.

Selain jalan, Kementerian PUPR juga menyambung ruas ini dengan empat buah jembatan, yaitu Jembatan Nanganae (60 meter), Jembatan Wae Mburak (35 meter), Jembatan Wae Kenari (40 meter), dan Jembatan Soknar (40 meter). Kementerian PUPR membangun ruas Labuan Bajo-Tanamori ini dengan spesifikasi yang berkualitas dan berestetika baik.

Melengkapi nuansa pariwisata kelas dunia, jalan Labuan Bajo – Golomori dibangun 2 jalur dengan Right Of Way (ROW) selebar 23 meter yang dilengkapi bahu jalan, estetika pohon, dan drainase V Ditch. “jalan ini dipersiapkan untuk mendukung kawasan destinasi super prioritas dan kawasan ekonomi khusus sehingga harus benar-benar rapih,” jelas Junianto.

Masih dari segi estetika, Kementerian PUPR menggunakan teknologi penanganan erosi lereng Geomatt pada banyak titik. Geomatt dipasang lalu ditanami oleh tumbuhan kacang-kacangan untuk menjaga keasrian bangunan pendukung jalan. “Ruas jalan yang dibangun terasa nyaman, aman, dan sejuk dengan banyak pepohonan” terang Dirjen Bina Marga.

Sebagai penutup Dirjen Bina Marga menghimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk terus menjaga dan merawat infrastruktur ini. Hedy mengatakan bahwa ruas Labuan Bajo-Golomori merupakan jalur wisata yang sifatnya arterial sehingga harus minim hambatan samping. “Dijaga jangan sampai terlalu banyak warung di pinggir jalan, bahkan menjadi kumuh. Ini penting sekali untuk mempertahankan daya jual wisata di Labuan Bajo," pungkasnya. (ian)