Puluhan Petugas Kompu Balai Bina Marga Ikuti Workshop Photo Story
- 13 Nov 2021
- Berita/Umum
- 752 viewed
Untuk meningkatkan kemampuan fotografi para petugas komunikasi publik di seluruh Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional dan juga Balai Teknis, Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Marga menyelenggarakan Workshop Photo Story Direktorat Jenderal Bina Marga Tahun 2021. Acara ini berlangsung di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat (12/11/21). Selain itu, acara tersebut juga diikuti perwakilan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Solo-Yogyakarta dan BUJT Yogyakarta-Bawen.
Workshop tersebut mengusung konsep photo story, diharapkan para pesertanya dapat belajar bagaimana cara menentukan angle juga mengatur komposisi agar foto jalan dan jembatan yang diambil tidak hanya menampilkan kemegahan strukturnya, namun juga manfaat yang dirasakan oleh masyarakat.
Hadir sebagai narasumber dalam workshop ini dua fotografer profesional yakni Marrysa Tunjung Sari dan Ulet Ifansasti yang berbagi mengenai konsep bercerita melalui foto. Selain itu juga hadir Kepala Bagian Pelaporan Pimpinan dan Pembinaan Pelayanan Publik, Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Muhammad Danial yang memaparkan mengenai pemanfaatan foto untuk pelaporan pimpinan.
Marrysa menekankan pentingnya penguasaan kamera yang digunakan dalam menghasilkan foto yang bagus. Karena sejatinya bukan seberapa canggih alatnya, namun seberapa lihai orang yang menggunakan alat tersebut.
“Teknik fotografi dikuasai melalui sebuah proses dan butuh waktu. Maka yang perlu diingat bahwa proses itu membutuhkan konsistensi latihan. Jadi, perbanyaklah melatih diri agar bisa cepat menguasai teknik fotografi dan menghasilkan foto yang bagus,” ujar Marrysa.
Marrysa menambahkan bahwa dalam membuat photo story, diperlukan perencanaan yang matang. Yakni fotografer harus menentukan apa yang ingin difoto dan lakukan riset mengenai objek fotonya tersebut sehingga ia memiliki gambaran di kepalanya mengenai cerita yang ingin disampaikan melalui fotonya.
Sementara itu, Ulet Ifansasti berbagi mengenai bagaimana menampilkan human interest dalam fotografi. Manusia banyak memiliki cerita kehidupan yang menarik. Dalam cerita tersebut dapat diabadikan dalam bentuk fotografi, yakni fotografi human interest. Menurutnya, genre fotografi human interest banyak digandrungi oleh fotografer karena hanya membutuhkan tiga elemen dasar, yakni kehidupan, waktu, dan manusia. Selain itu, fotografi human interest bisa dilakukan di mana saja, tidak terbatas hanya di ruang publik.
“Fotografi human interest merupakan jenis fotografi yang memotret kehidupan, gerak-gerik, aktivitas sekumpulan manusia sehingga bisa menimbulkan atmosfer, bahkan rasa simpati tersendiri dari orang-orang yang melihatnya. Genre ini kerap hadir di ranah fotografi jurnalisme,” terang Ulet.
Dalam sesi terakhir, Muhammad Danial mempaparkan bagaimana pemanfaatan foto dalam pelaporan pimpinan. Menurutnya, foto dapat menjadi elemen penting dealam memberi gambaran di lapangan dan menjelaskan data yang disampaikan dalam membuat laporan kepada pimpinan.
“Foto yang kami gunakan dalam menyusunan laporan pimpinan adalah foto yang bersifat humanis, yang menunjukkan manfaat infrastruktur jalan dan jembatan bagi masyarakat. Selain juga juga foto-foto yang menunjukan proses dan progres konstruksi, yakni dari awal hingga selesai konstruksi. Foto yang menggambarkan keunikan infrastruktur seperti ornamen dan juga keindahan lansekap juga sering digunakan dalam materi laporan,” jelas Danial.
Dalam kesempatan ini, Danial juga berharap bahwa setelah mendapat materi pelatihan, para petugas komunikasi publik dapat langsung mempraktekan ilmunya dan diterapkan dalam kegiatan publikasi serta pembuatan laporan pimpinan. (gir)