Berita

Beranda Berita Presiden RI Resmikan Seksi IV Tol Surabaya – Mojokerto
Beranda Berita Presiden RI Resmikan Seksi IV Tol Surabaya – Mojokerto

Presiden RI Resmikan Seksi IV Tol Surabaya – Mojokerto

  •  19 Mar 2016
  • Berita/Umum
  • 852 viewed
Foto: Presiden RI Resmikan Seksi IV Tol Surabaya – Mojokerto

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, meresmikan jalan tol Surabaya – Mojokerto Seksi IV, (Krian - Mojokerto) pada Sabtu (19/03) di Mojokerto, Jawa Timur. Tol Surabaya – Mojokerto atau biasa disebut dengan ‘tol Sumo’ merupakan bagian dari Tol Trans Jawa. Tol Sumo membentang sepanjang 36,27km dan menghubungkan Kota Surabaya dengan Kabupaten Mojokerto.

Dalam peresmian tersebut turut hadir Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Hediyanto W. Husaini dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ.

Hediyanto mengatakan tol Sumo terdiri dari 4 seksi, yakni :

- Seksi IA : Waru - Sepanjang (2,3km)

seksi IB : Sepanjang - WRR (4,3km)

- Seksi II : WRR - Driyorejo (5,1km)

- Seksi III : Driyorejo - Kriyan (6,1km)

- Seksi IV : Kriyan - Mojokerto (18,47km).

Dirjen Bina Marga menuturkan, Seksi IV (Kriyan-Mojokerto) yang diresmikan hari ini,dibangun dengan dana konstruksi sebesar Rp681,52 miliar. Sementara untuk pembebasan lahannya, tol sepanjang 18,47 km tersebut menghabiskan alokasi sebesar Rp210,3 miliar.

Setelah beroperasi nantinya, PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tol Sumo diperkirakan memiliki lalu lintas harian sebesar 12.600 kendaraan per hari. Sebelumnya seksi IA tol Sumo (Waru-Sepanjang/2,3 km) telah beroperasi sejak Agustus 2011.

Jalan Tol Sumo dibangun dengan biaya investasi sebesar Rp3,2 triliun rupiah dengan masa konsensi 42 tahun . Sementara untuk seksi IB (Sepanjang - WRR) dari total panjang, 4,3 Km, 94,91 persen lahannya telah dibebaskan dan konstruksinya telah mencapai 62,85 persen.

Sedangkan untuk Seksi II (WRR – Driyorejo/5,1 km) dan Seksi III (Driyorejo-Kriyan/6,1 km) progress ppembebasan lahannya masing-masing sebesar 67,75 persen dan 76,72 persen. Pembangunan jalan tol ini bertujuan untuk mengurangi kemacetan di jalan arteri Surabaya hingga Mojokerto dan memberi dampak positif terhadap peningkatan perekonomian di wilayah tersebut.