Berita

Beranda Berita PRESERVASI BYPASS BANJARMASIN RAMPUNG AKHIR TAHUN
Beranda Berita PRESERVASI BYPASS BANJARMASIN RAMPUNG AKHIR TAHUN

PRESERVASI BYPASS BANJARMASIN RAMPUNG AKHIR TAHUN

  •  07 Okt 2022
  • Berita/Umum
  • 675 viewed
Foto: PRESERVASI BYPASS BANJARMASIN RAMPUNG AKHIR TAHUN

BANJARMASIN – BINA MARGA Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan (Kalsel) menargetkan pekerjaan perbaikan Bypass Banjarmasin rampung pada Desember 2022. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala BPJN Kalsel, Syauqi Kamal kepada tim wartawan di Banjarmasin, Jumat (7/10).

Ruas yang bernama resmi Simpang Handal Bakti (Simpang Serapat)  ini merupakan jalur yang sangat penting untuk pergerakan barang logistik sehingga penyelesaiannya sangat ditunggu-tunggu. “Pekerjaan Bypass Banjarmasin ini sudah hampir rampung dengan progres riil 94,5 persen,” imbuhnya.

BPJN Kalsel memperbaiki jalan ini setelah dilanda banjir hebat pada awal 2022. Menurut Syauqi, kala itu banjir baru surut setelah satu bulan. Meski terendam banjir, kendaaran logistik masih melewati ruas jalan ini. Akibatnya malah memperparah kerusakan jalan.

Pekerjaan preservasi Bypass Banjarmasin ini sendiri telah dimulai sejak November 2020 dan dibiayai menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). “Sumber dananya dari SBSN dengan anggaran awal sebesar Rp. 174,6 miliar lalu ada penyesuaian menjadi Rp. 191,8 miliar,” ujar Syauqi.

Anggaran tersebut mencakup pekerjaan jalan sepanjang 27 Km yang terdiri dari rehabilitasi mayor  sepanjang 419 meter, rehabilitasi minor sepanjang 3,2 Km, rekonstruksi sepanjang 3,2 km, peningkatan struktur tanpa penutup sepanjang 2,07 Km, dan pelebaran jalan menuju standar sepanjang 11, 3 Km.

Mengingat kondisi jalan yang berdiri di lahan gambut dengan kondisi muka air cukup tinggi, sejumlah titik konstruksi preservasi dipancangkan Cerucuk Galam sepanjang 4,7 meter dengan jarak 25 cm. Kayu pohon Galam banyak tumbuh di area gambut Banjarmasin dan jadi teknologi kearifan lokal sebagai pondasi bangunan. Menurut Sauqi pengaplikasian cerucuk kayu Galam ini jauh lebih singkat dan lebih murah dibandingkan metode PVD atau Prevabricated Vertical Drain. PVD sendiri telah digunakan di konstruksi Tol Trans Jawa.  

"Kita tanam di bawah, lalu kita kasih timbunan dan geotextile. Kemudian kita jadikan badan jalan diatasnya," jelas Syauqi.

Meski ruas ini belum pernah dilanda banjir selama 35 tahun terakhir, PT Wijaya Karya dan PT Pandji KSO selaku pelaksana konstruksi akan meninggikan sejumlah titik di ruas jalan ini, menambah drainase, serta memaksimalkan aliran sungai yang terdekat. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi potensi banjir dikemudian hari.

Sebagai penutup, Kepala BPJN Kalsel kembali mengatakan bahwa Bypass Banjarmasin adalah ruas utama jalur logistik di Provinsi Kalimantan Selatan. Jalan ini kerap dilewati kendaraan berat yang hendak menuju Pelabuhan Trisakti hingga Sampit. (ian)