Perbaikan Darurat Jalan Pantura Ditargetkan Rampung Akhir Februari
- 21 Feb 2017
- Berita/Umum
- 592 viewed
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga menargetkan penanganan darurat kerusakan jalan nasional khususnya jalan Pantai Utara (Pantura) Jawa selesai pada akhir Februari. Untuk mendorong percepatan perbaikan, hari ini, Selasa (21/2), Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengecek kondisi jalan ruas Surabaya-Lamongan-Tuban di Jawa Timur (Jatim).
Sebelum turun ke lapangan, Arie sempat memimpin rapat pengarahan penanganan kerusakan jalan di Kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII di Surabaya. Turut mengikuti pertemuan tersebut Direktur Preservasi Jalan Poltak Sibuea, Kepala BBPJN VIII I Ketut Darmawahana, Kepala Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan Hery Vaza serta para Kepala Subdit dan Kepala Satker dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ditjen Bina Marga.
"Ekspektasi masyarakat (terhadap kondisi jalan baik) sangat tinggi, mari kita satukan tekad, kerahkan semua kemampuan kita untuk melakukan pekerjaan ini," ucap Dirjen Bina Marga.
Dalam rapat tersebut, Arie menugaskan khusus empat orang Kasubdit Ditjen Bina Marga untuk mendampingi dan mengevaluasi proses perbaikan kerusakan jalan khususnya di Pantura Jatim, karena kerusakan jalan nasional dinilai sudah dalam kondisi darurat butuh penanganan segera. Mereka diminta untuk siaga dan membantu proses penanganan kerusakan jalan hingga 2 minggu kedepan.
Usai pertemuan tersebut, Dirjen Bina Marga langsung memimpin pengecekan ke arah Lamongan dan Tuban. Pada waktu yang bersamaan, Direktur Preservasi mengecak jalan ke arah Probolinggo serta dua tim lainnya masing-masing ke arah Malang dan Madiun.
"Penanganan saat ini bersifat tutup lubang dahulu, jangan sampai kerusakan jalan mengakibatkan kecelakaan yang menimbulkan korban," sebutnya.
Arie juga menekankan pentingnya keberadaan drainase jalan. Untuk itu dia meminta kepada para PPK dan Kasatker agar selain memperbaiki kondisi jalan juga mulai membuat drainase jalan yang baik. Para PPK ditugaskan untuk dapat membangun drainase, jika ternyata konstruksinya membutuhkan dana yang lebih besar dari paket kontrak, maka Dirjen Bina Marga akan mengupayakan pemenuhannya.
Kondisi sebagian jalan Pantura Jawa mulai dari Banten hingga Jatim dinilai kritis karena beban berat dari banyak kendaraan bermuatan berlebihan yang melintasinya. Intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir hingga akhir Maret juga menambah tantangan penanganan. Ditjen Bina Marga terus melakukan terobosan terkait pemeliharaan jalan, bila sebelumnya dilakukan dengan sistem swakelola saat ini berubah menjadi long segment.
"Konsep mekanisme preservasi jalan terus kita evaluasi, yang sudah ada bukannya tidak baik, namun kita percaya selalu ada ruang untuk perbaikan dan peningkatan cara pemeliharaan jalan yang lebih baik," tutur Arie. (KompuBM)