Pembebasan Tanah Tol Surabaya-Mojokerto Ditargetkan Rampung Dalam Tiga Bulan
- 19 Mar 2016
- Berita/Umum
- 863 viewed
Pembebasan tanah jalan tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) ditargetkan rampung dalam tiga bulan kedepan. Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hediyanto W. Husaini mengatakan, dari total 280,26 ha yang harus dibebaskan untuk pembangunan tol Sumo, hingga saat ini 87 persen diantaranya telah berhasil dibebaskan.
Hediyanto mengatakan hal tersebut usai mengikuti peresmian tol Surabaya-Mojokerto Seksi IV (Kriyan-Mojokerto) yang dilakukan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Mojokerto, Jawa Timur Sabtu (18/3).
“ tinggal 13 persen, bisa diselesaikan dalam tiga bulan. Kita akan pinjam uang Jasa Marga untuk pembebasan lahannya. Nominalnya sekitar Rp300 miliar,” ungkap Hediyanto.
Tol Sumo yang memiliki panjang 36,27 Km tersebut, pembebasan tanahnya memerlukan dana senilai Rp556 miliar. Dirjen Bina Marga menyebutkan, bila aspek pengadaan tanah selesai dalam tiga bulan, maka tol Sumo akan dapat beroperasi penuh pada tahun depan. Pembebasan tanah tol Sumo dilakukan terhadap tiga Kabupaten yaitu Sidoarjo, Gresik dan Mojokerto serta satu kota yaitu Surabaya.
Selain seksi IV, ruas Kriyan-Mojokerto sepanjang 18,5 Km yang telah diresmikan dan beroperasi, bagian dari tol Sumo lainnya yang telah beroperasi adalah seksi IA, Waru – Sepanjang (2,3 Km) sejak Agustus 2011.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Marga, hingga saat ini Seksi II, WRR-Driyorejo (5,1 Km) dan Seksi III, Driyorejo (6,1 Km), progress pembebasan tanahnya masing-masing 67,75 persen dan 76,72 persen.
Sementara untuk seksi IB, Sepanjang-WRR (4,3 Km), menurut Hediyanto progresnya paling tinggi. Pembebasannya tanah sudah sebesar 94,91 persen dan konstruksi mencapai 62,85 persen. Pemerintah memberikan konsesi selama 42 tahun kepada PT Marga Nujyasumo Agung (MNA) selaku Badan Usaha Jalan (BUJT) jalan tol Sumo.
Berbicara mengenai telah diresmikan seksi Kriyan-Mojokerto, Hediyanto menuturkan, seksi tersebut dibangun karena jalan nasional yang ada tidak sanggup menerima beban truk-truk industri yang melintas yang berakibat kemacetan, sehingga pengguna jalan menjadi tidak nyaman, khususnya yang mengarah ke Tanjung Perak dan arah Gresik.
“ dengan adanya tol ini, apalagi jika tol Surabaya-Mojokerto sudah beroperasi penuh, ekonomi dapat meningkat, karena akan mempermurah ongkos transportasi,” sambungnya. (KompuBM)