Berita

Beranda Berita Pagu Indikatif Infrastruktur Konektivitas TA 2023 Sebesar Rp40,25 Triliun, Fokus pada Optimalisasi Kebijakan OPOR
Beranda Berita Pagu Indikatif Infrastruktur Konektivitas TA 2023 Sebesar Rp40,25 Triliun, Fokus pada Optimalisasi Kebijakan OPOR

Pagu Indikatif Infrastruktur Konektivitas TA 2023 Sebesar Rp40,25 Triliun, Fokus pada Optimalisasi Kebijakan OPOR

  •  30 Juni 2022
  • Berita/Umum
  • 604 viewed
Foto: Pagu Indikatif Infrastruktur Konektivitas TA 2023 Sebesar Rp40,25 Triliun, Fokus pada Optimalisasi Kebijakan OPOR

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga mendapatkan pagu indikatif Tahun Anggaran (TA) sebesar Rp40,25 triliun. Anggaran tersebut diprioritaskan pada  penyelesaian infrastruktur jalan dan jembatan yang sudah mulai dibangun dan mengoptimalkan infastruktur yang sudah terbangun. 

 

Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan kegiatan prioritas ini merupakan tindaklanjut arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono terkait dengan optimalisasi program OPOR (Optimalisasi, Pemeliharaan, Operasi, Rehabilitasi). 

 

"Adapun program prioritas utama yang sesuai dengan OPOR adalah optimalisasi program committed (telah disepakati), pemeliharaan rutin jalan dan jembatan nasional, rehabilitasi/rekonstruksi jalan dan jembatan serta penggantian jembatan, dan penyelesaian koridor pembangunan jalan dan jembatan sesuai rencana strategis yang ditargetkan selesai awal tahun 2024," kata Hedy Rahadian saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, Rabu (29/6/2022). 

 

Menurut Hedy Rahadian, selanjutnya program prioritas tersebut dijabarkan sesuai dengan kebijakan Kementerian PUPR seperti menyelesaikan pekerjaan multi years contract, pembayaran hutang pekerjaan, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana alam, pembayaran eskalasi, dan program padat karya. 

"Kalau kita breakdown lagi anggaran Bina Marga, pagu indikatif sebesar Rp40,25 triliun digunakan untuk dukungan infrastruktur konektivitas sebesar Rp37,88 triliun dan sisanya Rp2,37 triliun untuk dukungan manajemen," tutur Hedy Rahadian. 

 

Adapun anggaran dukungan infrastruktur konektivitas utamanya digunakan untuk penanganan jalan senilai Rp22,40 triliun meliputi pembangunan jalan sepanjang 303,6 km serta peningkatan kapasitas dan preservasi peningkatan struktur sepanjang 3.831,3 km. Selanjutnya penanganan jembatan senilai Rp4,70 triliun untuk pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 6.472 meter serta penggantian dan preservasi jembatan sepanjang 125.806 meter. 

 

Pada program dukungan konektivitas, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga juga melakukan peningkatan konektivitas jalan bebas hambatan untuk dukungan jalan tol sepanjang 15 km dengan anggaran Rp2,85 triliun, preservasi rutin jalan dan jembatan nasional serta revitalisasi drainase senilai Rp7,47 triliun, peningkatan aksesbilitas pada flyover/underpass/terowongan sepanjang 1.611 meter dengan anggaran Rp640 miliar seperti Flyover Sekip Ujung di Sumatera Utara, Flyover Gelombang dan Bantaian di Sumatera Selatan serta Flyover Aloha di Jawa Timur. (*)