Berita

Beranda Berita Menteri Basuki Dampingi Presiden Telusuri 7 KM Trans Papua Dengan Motor Trail
Beranda Berita Menteri Basuki Dampingi Presiden Telusuri 7 KM Trans Papua Dengan Motor Trail

Menteri Basuki Dampingi Presiden Telusuri 7 KM Trans Papua Dengan Motor Trail

  •  12 Mei 2017
  • Berita/Umum
  • 538 viewed
Foto: Menteri Basuki Dampingi Presiden Telusuri 7 KM Trans Papua Dengan Motor Trail

 

 

 

Habema - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengendarai motor trail sejauh 7 km menelusuri jalan Trans Papua, tepatnya dari KM 35 hingga KM 42 ruas Wamena-Habema, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.

Ruas yang dijajal Presiden dan rombongan tersebut memiliki pemandangan eksotik Danau Habema yang berada di ketinggian 3225 mdpl (meter diatas permukaan laut). Jalan menuju danau Habema dari distrik Wamena terbilang mulus, karena 37,5 km diantaranya telah teraspal dan sisanya masih berupa perkerasan tanah. Suhu udara yang awalnya sejuk berkisar 17 derajat celcius di pagi hari, terus bergerak turun hingga 10 derajat menjelang sore. Namun tidak menghalangi niat Presiden Jokowi dan Menteri Basuki untuk mengendarai motor trail 150cc.

"(Kalau) kita naik mobil berbeda sensasinya dengan kita naik (motor) trail. (Dengan motor trail) kita bisa merasakan langsung sulitnya  membangun Trans Papua," tutur Presiden Jokowi saat menjumpai wartawan di tepi Danau Habema.

Turut mendampingi pada kesempatan tersebut antara lain Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Gubernur Papua Lukas Enembe, dan Bupati Jaya Wijaya John Wempi Wetipo. Sedangkan pejabat Kementerian PUPR yang turut dalam peninjauan tersebut adalah Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Imam Santoso, Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo, Dirjen Penyediaan Perumahan Syarief Burhanuddin, Kepala  Badan Penelitian Danis H. Sumadilaga, Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga Achmad Ghani Ghazaly, Kepala  Biro Komunikasi Publik Endra S.Atmawidjaja dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Osman H. Marbun.

Ruas Wamena-Habema-Kenyam-Mumugu merupakan bagian dari segmen 5 Trans Papua dengan panjang 284,3 km yang pada 2016 lalu berhasil ditembus bekerjasama dengan Direktorat Zeni TNI AD.

"(Jalan Trans Papua) awalnya dibuka oleh Zeni TNI AD. Selanjutnya diteruskan oleh Kementerian PUPR untuk mengaspal. Saya kira kalau duet seperti ini terus dilakukan ini akan mempercepat penyelesaian," tambah Presiden.

Pada tahun 2017 ini Kementerian PUPR melanjutkan kerjasama dengan TNI AD untuk menurunkan grade permukaan badan jalan yang masih tinggi ditempat-tempat tertentu. Penurunan grade yang ditangani oleh TNI pada tahun ini adalah pada segmen Mugi-Mapenduma-Yuguru. Dana yg dibutuhkan untuk penurunan grade pada ruas ini sebesar  Rp. 150 M sepanjang fungsional 70 km (Dari Mugi-Mapenduma-Yuguru)

Saat ini ruas jalan Wamena hingga Mumugu sudah fungsional sepanjang 90 km yaitu dari Wamena-Habema-Mbua. Masyarakat sudah menggunakan ruas jalan ini dengan kendaraan double cabin  walaupun kendaraan yang lewat masih terbatas jumlahnya.

Sedangkan dari Mbua menuju Mumugu walaupun sudah terbuka tapi belum fungsional karena masih terdapat 35 buah jembatan yang sedang dibangun, 14 jembatan pada ruas Habema - Mapenduma dan 21 jembatan diruas Mapenduma - Kenyam- Mumugu. Pelaksanaannya telah dimulai sejak tahun 2016 dan akan diselesaikan pada akhir tahun 2018. Biaya yg dibutuhkan untuk pembangunan 35 buah jembatan tersebut adalah sebesar Rp. 430 Miliar.


Trans Papua Turunkan Harga Logistik

"Pembangunan jalan di Provinsi Papua dan Papua Barat tidak semata menghubungkan antar kota atau kabupaten untuk membuka keterisolasian, namun harus dapat menurunkan angka kemahalan," kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Ruas tersebut menghubungkan Pegunungan Tengah dengan salah satu pusat distribusi logistik yang terletak di selatan Papua, yaitu antara Wamena dengan Kenyam dan Pelabuhan (eksisting) Batas Batu dan Pelabuhan di Mumugu sebagai bagian dari Tol Laut Nusantara.

Jarak menuju pelabuhan Batas Batu maupun Mumugu lebih dekat dibandingkan ke Jayapura yang berjarak 585 km. Sehingga dengan terbukanya wilayah Pegunungan Tengah menuju selatan Papua diharapkan dapat memperlancar distribusi logistik dan menekan kemahalan harga di pegunungan tengah yang selama ini didatangkan dari Jayapura melalui udara.

Direktur Pembangunan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Achmad Ghani Ghazaly mengatakan bahwa secara keseluruhan jalan nasional Trans Papua adalah sepanjang 4330,07 km, yang belum tembus sepanjang 479,04 km (11%) dan pada akhir tahun 2017 ditargetkan berkurang menjadi 366,20 (8%).

"Seluruh ruas Trans Papua bisa tembus 2018. Komitmen ini akan kita jaga terus. Dalam 2 Tahun terakhir, anggaran pembangunan jalan yang dialokasikan untuk Provinsi Papua Barat sekitar Rp 1 triliun dan Papua Rp 1,6 triliun. Sedangkan pada pada tahun 2017 anggaran untuk Papua Barat sebesar Rp 1 triliun dan Papua Rp 2,4 triliun," tambah Ghani. (Birkompu)