Konstruksi Ditargetkan Rampung Akhir 2021, Pembebasan Tanah Tol Cisumdawu Dikebut
- 09 Apr 2021
- Berita/Umum
- 1708 viewed
Sumedang -- Pembebasan tanah Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) di Jawa Barat terus dikebut agar target penyelesaian konstruksi di akhir tahun 2021 dapat terpenuhi. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang melakukan kunjungan lapangan meninjau progres pembangunan Tol Cisumdawu minggu lalu. Menteri Basuki meminta agar Satuan Kerja Pembangunan Tol Cisumdawu terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat proses pengadaan tanah agar proses konstruksi bisa segera berjalan.
Ditemui saat menghadiri proses musyawarah dengan warga di Kecamatan Ujung Jaya pada Kamis (08/04/21), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan II, Wisnu Priambodo, menjelaskan bahwa untuk seksi 4, 5, dan 6 yakni dari Kecamatan Cimalaka sampai Kertajati, Majalengka progres pembebasan tanah sudah 50% tanah yang bebas, 15% sedang menunggu persetujuan di LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara), dan ada 15% yang sedang diproses.
“Kita musyawarah, estafet menunggu validasi untuk diproses SPP (Surat Permintaan Pembayaran) nya. Sebagaimana hasil dari kunjungan Pak Menteri PUPR dan pak Dirjen Bina Marga kemarin, diharapkan pada April ini semua sudah bisa tervalidasi, sehingga kita bisa tindaklanjuti dengan SPP baik itu menggunakan pembayaran langsung dari LMAN maupun menggunakan dana talangan,” terang Wisnu.
Ia menambahkan bahwa kesulitan yang dihadapi oleh pihaknya saat proses pembebasan lahan, kebanyakan mengenai data. Menurutnya ada beberapa warga yang baru mengajukan keberatan di saat sudah akan dibayar, padahal seharusnya disampaikan di awal agar tidak mempengaruhi durasi pembebasan tanah.
“Kalo kesulitan, terkaitan dengan data terutama. Karena untuk keberatan yang berkaitan dengan data seharusnya disampaikan oleh masyarakat pada saat pengumuman, tapi banyak kita jumpai masyarakat baru mengajukan saat musyawarah, bahkan ada yang mengajukan keberatan pada saat pembayaran. Kita semaksimal mungkin tidak ingin merugikan masyarakat di sini. Jadi apabila keberatannya memang benar, maka akan diperbaiki datanya dan dinilai ulang, dimusyawarahkan ulang. Itu memakan waktu,” lanjut Wisnu.
Sementara itu, Didin Hermawan selaku Camat Ujung Jaya menyatakan bahwa warganya mendukung pembangunan jalan Tol Cisumdawu dan merelakan tanah serta bangunannya untuk digusur dan dibangun jalan tol.
“Kami sangat mendukung pembangunan tol, sejauh ini tidak ada warga yang keberatan dengan ganti untung yang diberikan oleh pemerintah. Masyarakat sudah merelakan tanah dan bangunan yang dimilikinya kepada pemerintah sesuai dengan mekanisme dan tahapan yang sudah dilalui. Namun harapan dari kami, tolong pembayaran dipercepat,” ujar Didin.
Menanggapi hal tersebut, PPK Pengadaan Tanah Jalan Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan II memohon maaf apabila terdapat keterlambatan pembayaran. Namun ia berharap bahwa target dari pemerintah di mana pembebasan tanah bisa selesai di April ini bisa tercapai.
Sebagai informasi, Tol Cisumdawu memiliki panjang 60,10 km dan terdiri dari 6 seksi. Berdasarkan data untuk Seksi I Cileunyi - Rancakalong sepanjang 11,45 km konstruksinya mencapai 71,59% dengan progres lahan 97,74%. Selanjutnya Seksi II Rancakalong - Sumedang sepanjang 17,35 km progres konstruksinya 91,13% dengan capaian lahan 95,93%. Untuk Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka sepanjang 4,05 km konstruksinya telah rampung 100%. Kemudian pembangunan Seksi 4 Cimalaka - Legok sepanjang 8,20 km dan Seksi 5 Legok - Ujungjaya sepanjang 14,9 km saat ini telah dimulai pekerjaan site clearing dengan progres lahan masing-masing 39,71% dan 38.00%. (Gir)