Komisi V DPR-RI Kunjungi Pembangunan Flyover Kopo Bandung
- 06 Juni 2022
- Berita/Umum
- 1219 viewed
Komisi V DPR-RI mengunjungi lokasi pembangunan flyover Kopo di Bandung, Jawa Barat pada Jumat (3/6). Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta – Jawa Barat (Jabar), Wilan Oktavian dalam penjelasannya kepada rombongan Komisi V DPR-RI mengatakan secara struktul, flyover yang memiliki panjang 1,3 Km tersebut sudah selesai. Saat ini pihak kontraktor sedang merapikan detail-detail pekerjaan.
“Progres hingga saat ini telah mecapai 97,25 persen. Pekerjaan struktur sudah selesai semua, tinggal perapian saja,” ungkap Wilan kepada rombongan kunjungan spesifik (kunfik) Komisi V DPR yang dikepalai oleh Andi Iwan Darmawan Aras. Ikut mendampingi kunfik tersebut, Direktur Pembangunan Jembatan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Yudha Handita Panjiriawan.
Sesuai kontrak pekerjaan, flyover Kopo mulai dibangun pada November tahun 2020, dan selesai pada September tahun 2022. Namun percepatan pekerjaan yang dilakukan pihak BBPJN DKI Jakarta – Jabar membuat konstruksi akan rampung lebih awal. Pendanaan dilakukan dengan pekerjaan tahun jamak dengan total nilai anggaran Rp288,76 miliar.
“Anggaran pembangunan tahun ini (teralokasi) Rp128 miliar, ada sisa Rp65 miliar yang dikembalikan, karena pada tahun lalu yang anggarannya semula Rp144 miliar, ternyata jelang akhir tahun ada sisa dana SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) yang bisa digunakan untuk tambahan dan percepatan pekerjaan,” terang Wilan.
Dia menambahkan, konstruksi flyover yang melintas diatas dua persimpangan yaitu Kopo dan Cibaduyut tersebut berjalan lancar dan cepat akibat kolaborasi yang baik antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Bina Marga dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan juga Kepolisian.
Bentuk kolaborasi tersebut diwujudkan dengan berbagi beban tanggung jawab yaitu pembiayaan dan proses pengadaan tanah sebesar Rp141 miliar dilakukan oleh Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung, sementara pembangunan fisik menjadi tugas Ditjen Bina Marga.
Sedangkan Kepoisian membantu dalam proses pengaturan lalu lintas karena pekerjaan dilakukan di tengah kota yang padat akan kendaraan. Berkat kerjasama yang baik antara para pemangku kepentingan tersebut, pembangunan flyover Kopo tidak hanya selesai lebih cepat namun juga tidak ada kecelakaan konstruksi selama prosesnya.
“Ada 193 batang girder yang telah diangkat dan dipasang dengan safety tanpa fatality dan accident. ada 21 bentang erection girder, yang merupakan pekerjaan beresiko tinggi karena lokasi pekerjaan di tengah kota dapat dilakukan dengan zero accident,” sambung Wilan.
Kepala rombongan kunfik Komisi V DPR, Andi Iwan Darmawan Aras mengapresiasi hasil kerja Ditjen Bina Marga tersebut. Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan konstruksi flyover Kopo bisa berjalan tanpa kecelakaan kerja dan selesai lebih cepat. Pembangunan flyover yang memiliki frontage sepanjang 1,7 Km tersebut merupakan upaya untuk mengembalikan fungsi jalan nasional ruas Soekarno-Hatta sebagai jalan bypass dengan mengatasi kemacetan khususnya di kawasan Kopo dan Cibaduyut. (rnd)