Kenalkan Teknologi Jalan Ramah Lingkungan, Ditjen Bina Marga Gandeng Pembalap Nasional Jajal Sirkuit
- 25 Jan 2023
- Berita/Umum
- 507 viewed
Bandung -- Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah dalam program zero emission dan pengembangan penggunaan kendaraan listrik dengan membangun Sirkuit Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan, yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat (Jabar). Sirkuit sepanjang 760 meter dan memiliki 10 tikungan ini, menggunakan beragam teknologi perkerasan jalan yang ramah lingkungan diperuntukan khusus untuk digunakan oleh kendaraan listrik.
Bekerjasama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jabar, Ditjen Bina Marga mengadakan acara sharing knowledge yang menghadirkan pembalap Indonesia, Rifat Sungkar dan juga para mahasiswa penggiat kendaraan listrik pada Selasa (24/01/2022). Kegiatan ini membahas mengenai potensi pengembangan kendaraan listrik di Indonesia serta pengenalan ragam teknologi aspal yang digunakan dalam sirkuit, dan juga peruntukan sirkuit untuk uji coba kendaraan listrik.
"Sirkuit ini merupakan etalase terkait teknologi jalan yang sudah berkembang di Indonesia. Kita menggunakan beberapa teknologi seperti aspal plastik, aspal karet, asbuton murni, beton porous, aspal porous, timbunan ringan dan timbunan FABA," tutur Yudi Hardiana, Kepala Subdirektorat Teknologi dan Peralatan Infrastruktur, Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan.
Keberadaan sirkuit ini membuat Rifat Sungkar sangat antusias. Rifat mengakui bahwa dengan adanya kegiatan hari ini menambah pengetahuan dia mengenai keragaman aspal yang ada di Indonesia sekaligus mendapat tempat baru untuk mendorong para pelaku pengembang kendaraan listrik melakukan uji coba kendaraannya.
"Ini jadi kayak ada harapan baru ya untuk masyarakat yang memang khususnya pecinta kendaraan listrik karena selama ini memang sudah ada percepatan kendaraan ICE (Internal Combustion Engine) menjadi kendaraan listrik, tetapi tidak ada tempat untuk mencoba kendaraan itu sendiri. Di hari ini saya punya kesempatan untuk bisa mencoba sirkuit secara langsung sekaligus melihat etalase dari Kementerian PUPR itu punya teknologi apa aja yang diterapkan dalam pembangunan sirkuit," terangnya.
Usai menjajal sirkuit, Rifat mengapreasiasi keragaman teknologi aspal di sirkuit Dit Bintek Jatan yang bervariasi dan memang dikhususkan untuk program research and development. Variasi aspal sirkuit tersebut malah menjadi tantangan tersendiri untuk para pecinta kendaraan listrik agar mencari cara menjaga ketahanan dan performa kendaraannya.
Dalam kesempatan yang sama, para mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Nasional (Itenas), Telkom University, dan Universitas Pasundan juga turut menjajal gokart listrik yang merupakan hasil inovasi dan modifikasi mahasiswa.
Sementara itu, Yudi menambahkan bahwa sirkuit Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan ini terbuka untuk umum, asalkan untuk kendaraan listrik dan tentunya melakukan perizinan terlebih dahulu. Untuk memenuhi standar, rencananya Ditjen Bina Marga akan melakukan perluasan lintasan.
"Sesuai dengan masukam IMI dan untuk memenuhi standar, rencananya akan dilakukan perluasan sirkuit dari 760 meter menjadi 960 meter. Dan karena ini sebagai etalase teknologi, rencananya aspal yang digunakan untuk tambahan lintasan pun akan berbeda dengan apa yang sudah digunakan saat ini," pungkas Yudi. (gir)