Kementerian PUPR Siap Mendukung Kelancaran Lalu Lintas Natal dan Tahun Baru
- 22 Des 2017
- Berita/Umum
- 507 viewed
Jakarta – Dalam rangka mendukung kelancaran lalu lintas Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiagakan personil, material dan alat berat untuk mengantisipasi terganggunya fungsi jalan akibat bencana banjir dan tanah longsor.
“Kesiap siagaan juga dilakukan bersama Pemerintah Daerah terutama pada daerah rawan bencana. Seluruh Kepala Balai Besar dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional telah siaga. Sehingga jika terjadi sesuatu, kami berusaha maksimal dalam waktu 6 jam, peralatan sudah sampai di lokasi.,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga Soebagiono dalam acara Jumpa Pers Kesiapan Infrastruktur PUPR Menghadapi Libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di Jakarta, Kamis (21/12/2017).
Turut hadir sebagai narasumber Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Dodi Krispratmadi dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Hery Trisaputra Zuna.
Puncak arus lalu lintas libur Natal diperkirakan pada Jumat (22/12) dan arus balik yakni pada Selasa (26/12) bersamaan dengan selesainya cuti bersama. Sementara untuk libur tahun baru, puncak arus lalu lintas diperkirakan Jumat (29/12) dan arus balik pada Senin (1/1). Dalam pelayanan arus lalu lintas ini, Kementerian PUPR juga melakukan kordinasi dengan pihak Kepolisian, Kementerian Perhubungan, PT. Jasamarga dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya.
Beberapa titik rawan kemacetan perlu diantisipasi pengguna jalan diantaranya Tol Jagorawi arah puncak dan Tol Jakarta-Cikampek. “Simpang Susun Cikunir – Karawang Barat menjadi titik rawan macet karena adanya pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek. Selanjutnya di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama, GT Brebes Timur sebagai akses dari tol masuk jalan Pantura dan akses jalan Gadog, Bogor. Selain itu Tempat Istirahat (TI) dan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) juga menjadi titik rawan kemcaetan,” kata Kepala BPJT Hery TZ.
Upaya yang dilakukan untuk mengurangi kemacetan yakni mengoptimalkan kapasitas jalan tol yang ada, dengan menghentikan pekerjaan konstruksi di jalan tol operasional selama 10 hari, terhitung mulai tanggal 22 Desember 2017 pukul 00.00 WIB hingga 1 Januari 2018 pukul 24.00 WIB.
Antrian panjang transaksi di gerbang tol menggunakan uang elektronik juga diantisipasi dengan melakukan layanan jemput transaksi dengan menyiapkan petugas pembawa mobile reader. Para pengendara diharapkan sudah mempersiapkan saldo yang cukup meskipun penjualan uang elektronik dan isi saldo juga disediakan di gerbang tol dan TI/TIP.
Sementara itu pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan apabila antrian di gerbang tol sudah mencapai 1 Km, pengaturan buka/tutup ramp dan penertiban parkir di bahu jalan. “Kita juga memantau melalui 770 CCTV dan 23 remote traffic microwave sensor ( RTMS) di sejumlah ruas jalan tol. Untuk CCTV bisa diakses melalui internet,” ujar Herry.
Sebagai bentuk peningkatan pelayanan informasi, BPJT Kementerian PUPR juga telah mengembangkan aplikasi yang dapat diunduh oleh pengguna Android bernama I-Toll. Aplikasi ini menyediakan sejumlah informasi diantaranya peta lalu lintas untuk menunjukkan rute perjalanan dan jarak, waktu tempuh dan tarif.
Pengguna juga dapat melihat kondisi terkini lalu lintas di jalan tol secara visual dari CCTV, mencari informasi lokasi rest area dan fasilitasnya, memberikan kemudahan untuk mengakses call centre pengelola jalan tol, memberikan informasi dan berita terkini terkait jalan tol dan juga dapat memberikan laporan terkait kondisi dan kinerja jalan tol.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Ditjen Cipta Karya Dodi Krispratmadi mengatakan penambahan fasilitas umum untuk mendukung arus mudik akan ditempatkan di 7 TIP pada saat arus mudik Natal dari 22-25 Desember 2017 dan di 8 TIP pada saat arus balik dan liburan Tahun Baru 2018. Sebanyak 15 unit toilet cabin, 5 unit mobil tangki air berkapasitas 4.000 liter, 2 unit mobil tinja, 20 unit hidran umum, dan 40 personil akan disebar di sejumlah TIP.
“Untuk penempatan, sudah dikordinasikan dengan BPJT. Salah satunya di Tangerang-Merak, akan ditempatkan di KM 43 dan KM 68 pada saat arus mudik, dan akan dipindahkan saat arus balik di KM 45b dan KM 68b,” jelas Dodi. (Biro Komunikasi Publik - Kementerian PUPR)