Jalan Tol Trans Jawa Mulai dari Merak Hingga Pasuruan Beroperasi
- 21 Des 2018
- Berita/Umum
- 4869 viewed
Jalan tol Trans Jawa telah terbangun dan beroperasi sepanjang 933 Km mulai dari Merak di Banten hingga Grati, Pasuruan di Jawa Timur. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan pengoperasian jalan tol baru yang merupakan bagian dari Trans Jawa sepanjang 201 Km pada Kamis (20/12). Pada hari tersebut, Presiden meresmikan tol pada dua lokasi masing-masing di Bandar (Km 671+500) , Jawa Timur dan di Jembatan Kalikuto (Km 383+000). Tol Trans Jawa yang menghubungkan Merak hingga Banyuwangi, Jatim sepanjang memiliki panjang total 1.150 Km.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam laporannya menyampaikan, dalam kurun waktu 2015-2018 tol Trans Jawa yang terbangun dan beroperasi sepanjang 616 Km. Jumlah tersebut melengkapi panjang tol Trans Jawa yang telah beroperasi sebelumnya yaitu 75 Km (pada periode 2005-2014) dan 242 Km (pada periode 1978-2004). Dalam kesempatan tersebut, Basuki juga menghaturkan terima kasih kepada seluruh pihak dan pemangku kepentingan yang telah bekerja keras dan membantu Kementerian PUPR dalam merealisasikan pembangunan jalan tol tersebut.
“Demikian pula kepada seluruh lapisan masyarakat yang terkena jalur tol ini, kami haturkan beribu terima kasih atas kerjasama dan dukungannya,” tegas Menteri Basuki.
Jalan tol yang diresmikan oleh Presiden di Jatim yaitu ruas Wilangan-Kertosono (38 Km), Kertosono-Bandar (1 Km), Relokasi Porong-Gempol (6 Km) dan Pasuruan-Grati ( 14 Km). Sedangkan di Jateng yaitu Pemalang-Batang (34 Km), Batang-Semarang (75 Km) dan Salatiga-Kartasura (33 Km). Sementara ruas Pasuruan-Banyuwangi sepanjang 217 Km yang sedang dibangun direncanakan beroperasi pada tahun 2021. Jalan tol yang baru tersebut hingga akhir tahun dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sevara gratis.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Sugiyartanto menuturkan, beroperasinya tol Trans Jawa akan mengakibatkan distribusi kendaraan yang sebelumnya mengandalkan jalur Pantai Utara (Pantura). Menurutnya, sebagian kendaraan akan berpindah melintasi jalan tol dengan pertimbangan kepastian waktu dan kondisi jalan yang lebih baik. Pemerintah pun saat ini tengah merumuskan kebijakan tarif yang dapat mendukung pemanfaatan tol Trans Jawa sebagai jalur logistik.
“Jarak panjang yang cukup jauh akan ada hitungannya secara terpisah, misalnya kendaraan melewati 800 km bukan berarti bayar Rp 800 ribu, ini sedang kita hitung,” ungkap Sugi.
Sedangkan mengenai keberadaan tempat peristirahatan jalan tol (rest area), Sugi menjelaskan seluruh rest area baik yang tipe A, tipe B maupun tipe C 70 persen dari kapasitas area komersialnya akan diperuntukkan khusus usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) setempat. Hal tersebut bertujuan menggerakan perekonomian lokal di kabupaten/kota tersebut. Sebagian dari rest area tersebut juga sudah akan beroperasi pada musim liburan natal dan tahun baru kali ini.
“Paling tidak sebagian yang (tipe) A itu sudah (beroperasi) dengan masing-masing antara 30-50 km, yang tipe (B) saya yakin sudah terisi, fungsi pelayanan lebih baik di banding musim mudik lebaran sebelumnya ketika tol masih tahap fungsional,” lanjutnya. (Kompu BM)