Indonesia - Jepang Berbagi Tentang Teknologi Pengelolaan Jalan Tol
- 10 Feb 2021
- Berita/Umum
- 1030 viewed
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Hedy Rahadian membuka Webinar Toll Road Operation and Maintenance Technologies yang diselenggarakan pada Rabu (10/02/21). Acara ini merupakan kerjasama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia dengan Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang. Webinar ini menjadi sarana berbagi pandangan dan pengalaman atas inovasi dan teknologi yang diterapkan dalam pengelolaan jalan tol di kedua negara.
Dalam sambutannya, Hedy Rahadian menyampaikan pentingnya peranan jalan tol dalam perekonomian negara Indonesia karena mampu mengurangi waktu tempuh yang berdampak pada berkurangnya biaya logistik.
“Jalan Tol yang sudah beroperasi di Indonesia pada tahun 2021 sepanjang 2.342 kilometer. Targetnya, pada tahun 2050 akan terbangun 18.088 kilometer jalan tol yang akan menjadi tulang punggung jaringan jalan nasional sehingga dapat terpenuhi target travel time 1,5 jam per 100 kilometer,” ujar Hedy.
Dirinya menambahkan bahwa untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pemerintah Indonesia menargetkan jalan tol yang beroperasi di akhir tahun 2024 sepanjang 4.630 km.
“Pada periode 2020 hingga 2024 akan dibangun 2.536,87 km jalan tol baru di seluruh Indonesia yang akan mendukung Pusat Kegiatan Nasional, Pusat Kawasan Strategis Nasional, dan Pusat Kawasan Wilayah.”
Dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna jalan tol maka tantangan yang dihadapi oleh pengelola jalan tol untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) pun semakin besar. Oleh karenanya, para pengelola jalan tol harus mampu berinovasi dan terus mengembangkan teknologi dalam aspek operasional dan pemeliharaan jalan tol.
“Terdapat beberapa teknologi yang sudah dan akan diterapkan oleh operator tol di Indonesia, antara lain Multi Lane Free Flow (MLFF) untuk mengatasi antrean kendaraan di gerbang tol, Intelligent Transportation System (ITS) untuk memonitor kondisi lalu lintas tol secara real time, dan teknologi weight-in-motion (WIM) untuk mencegah kendaraan dengan beban berlebih masuk tol,” jelas Dirjen Bina Marga.
Sementara dalam hal pemeliharaan jalan tol, digunakan hawkeye untuk survey monitoring badan jalan untuk mengukur International Roughness Index (IRI) dan memastikan bahwa kondisinya masih memenui standar.
Hedy berharap bahwa pengetahuan yang diperoleh dari webinar ini dapat berguna bagi para operator jalan tol dan diimplementasikan untuk meningkatkan pelayanan agar lebih baik lagi.
Turut menjadi narasumber dalam webinar ini Direktur Operasi Jasa Marga, Executive Vice President (EVP) Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Hutama Karya, CEO Group Bisnis Jalan Tol Astra Infra, Director International Affair Office Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang, Director Oversees Business West Nippon Expressway Co., Ltd, dan Representative Indonesia Office West Nippon Expressway Co., Ltd. (KompuBM/Gir)