Dukung Kawasan Industri Batang, Bina Marga Bangun 94,8 KM Jalan Baru
- 07 Feb 2021
- Berita/Umum
- 1156 viewed
Minggu (07/02/21) pagi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Pembangunan KIT Batang merupakan salah satu wujud dukungan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19, juga sebagai pengembangan kawasan ekonomi baru di wilayah Batang khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya. Dukungan Kementerian PUPR dalam proyek pembangunan KIT Batang antara lain berupa jalan akses, air bersih, pengolahan sampah, dan juga rumah susun.
“Kenapa KIT Batang dibangun, selain untuk menarik investor, juga untuk membuka lapangan kerja. Semaksimal mungkin memanfaatkan tenaga kerja lokal. Jadi pakai tenaga lokal di sini, kalau ada yang bisa dikerjakan pakai tenaga manusia, kerjakan dengan tenaga manusia. Selain itu juga dilarang impor. Pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana APBN harus menggunakan produk dalam negeri, atau kalaupun produk dari luar, harus punya pabrik di sini,” ujar Menteri Basuki dalam kata sambutannya.
Untuk mendukung KIT Batang, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga membangun infrastruktur jalan untuk memperlancar konektivitas dan aksesibilitas Kawasan Industri Terpadu Batang. Panjang jalan yang akan dibangun oleh Ditjen Bina Marga adalah 94,8km yang terdiri atas tujuh paket pekerjaan.
“Progres saat ini, 2 paket pekerjaan telah terkontrak, 3 paket dalam proses lelang, sementara 2 lainnya masih menunggu pembebasan lahan jalan akses yang dilakukan oleh PT. KITB selaku pengembang,” jelas Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah – D.I. Yogyakarta, Satrio Sugeng Prayitno saat mendampingi Menteri Basuki dalam kunjungan lapangan ke KIT Batang.
Sebagai informasi, saat ini dua paket pekerjaan yang telah terkontrak, yaitu Paket I.1.A Pembangunan Jalan KIT Batang sepanjang 2,985 km senilai Rp. 185 miliar dengan progres fisik 6,68%. Serta Paket I.1.B Pembangunan Jalan KIT Batang sepanjang 2,520 km senilai Rp. 163 miliar dengan progres fisik 8,81%. Kedua paket tersebut ditargetkan rampung pada bulan Juni 2021.
Basuki menerangkan, bawah saat ini progres pembangunan KIT Batang sudah melampui rencana. Dari 3.100 Ha kluster I KIT Batang, yang diprioritaskan adalah fase I sebesar 450 Ha agar investasi dapat segera masuk.
“Mudah-mudahan investasinya bisa masuk pada kuartal ketiga tahun ini. Jadi kita siapkan jalannya, airnya, listriknya, mereka tinggal bangun pabriknya. Untuk progres sudah melampui target yang direncanakan,” tuturnya.
Rencananya, proses pembangunan infrastruktur dapat rampung pada tahun 2021, namun akibat pandemi maka ada kemungkinan mundur dari jadwal.
“Harusnya tahun ini selesai, namun dengan adanya pandemi ini kita agak terlambat sedikit karena dibutuhkan uang untuk padat karya dan sebagainya. Kalau masih bisa diselesaikan tahun 2021 atau pada 2022 bisa diselesaikan, multiyears. Yang pasti 2022 harus sudah selesai” imbuh Basuki. (KompuBM/Gir)