Berita

Beranda Berita Ditjen Bina Marga Libatkan Zeni TNI-AD Untuk Buka Lahan Jalan Perbatasan
Beranda Berita Ditjen Bina Marga Libatkan Zeni TNI-AD Untuk Buka Lahan Jalan Perbatasan

Ditjen Bina Marga Libatkan Zeni TNI-AD Untuk Buka Lahan Jalan Perbatasan

  •  02 Mei 2017
  • Berita/Umum
  • 1183 viewed
Foto: Ditjen Bina Marga Libatkan Zeni TNI-AD Untuk Buka Lahan Jalan Perbatasan

Dalam pembangunan jalan paralel perbatasan di Kalimantan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerjasama dengan Direktorat Zeni TNI-AD. Khusus untuk jalan paralel perbatasan di Kalimantan Barat (Kalbar) dari total 850 Km yang dibangun, 520 Km diantaranya pembukaan lahan untuk jalan yang berbatasan dengan Malaysia tersebut dilakukan oleh Zeni TNI-AD.

Direktur Pembangunan Jalan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Achmad Gani Ghazali Akman mengatakan, pembangunan jalan paralel perbatasan merupakan perwujudan dari Nawa Cita Pemerintah utamanya untuk peningkatan aksesibilitas, konektivitas serta pertahanan dan keamanan. Pelibatan Zeni dalam konstruksi jalan perbatasan, menurutnya antara lain didasari pertimbangan TNI lebih tahan lama untuk berada di lapangan dan lebih mengerti medan.

“Kita harus sadar tantangan pembangunan jalan perbatasan, medannya itu membelah gunung dan menyisir perbukitan di hutan, untuk itu kita gandeng TNI-AD,” ungkap Gani di sela-sela pendampingan media ke jalan paralel perbatasan Kalbar pada 26-28 April lalu.

Wakil Direktur Zeni TNI-AD Yohanes Dwi Prasetyo menjelaskan, sesuai kesepakatan bersama, pihaknya hanya membantu Ditjen Bina Marga untuk membuka lahan dengan lebar 25 meter lengkap dengan saluran drainase pada sisi kanan-kirinya yang dilanjutkan tahap perkerasan tanahnya. Kerjasama antara Ditjen Bina Marga dengan Zeni sudah berlangsung sejak 2015.

“Kami TNI juga membutuhkan jalan perbatasan ini tersambung, khususnya dalam konteks menjaga hankam. Dulu sebelum ada jalannya, untuk menghubungkan satu pos jaga kami dengan pos jaga lain bisa membutuhkan 1,5 – 2 hari, sekarang setelah ada jalannya hanya butuh beberapa jam saja,” ujarnya.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XI Sugiyartanto menuturkan, pada tahun anggaran 2017, Zeni ditugaskan membantu membuka lahan di jalan perbatasan Kalbar sepanjang 82 Km. Untuk setiap Km-nya, pembukaan lahan yang dilakukan mereka membutuhkan dana Rp. 2-3 miliar.

“Itu kisarannya, karena kan membuka gunung dan menyisir bukit kan beda (kebutuhan dananya), lebih lagi jika di lapangan ada yang membutuhkan jembatan. Pada tahun ini, untuk pekerjaan yang dilakukan Zeni kita alokasikan Rp. 202 miliar,” terang Sugiyartanto.

Dia menambahkan, pekerjaan yang dilakukan oleh TNI tersebut pada beberapa tempat memang belum memenuhi kriteria seperti grade geometrik jalan maksimal 10 persen. Sugiyartanto menegaskan, ketika berbicara konstruksi jalan perbatasan berbeda dengan membangun jalan di wilayah lain yang sudah menekankan aspek kenyamanan dan keamanan pengendara.

Jalan paralel perbatasan di Kalbar ditargetkan terbuka dan tersambung pada akhir 2019. Dari 850 Km jalan tersebut, kondisi per akhir 2016 masih ada 188 Km diantaranya masih berupa kondisi hutan. Secara bertahap, Ditjen Bina Marga melakukan pembangunan jalan perbatasan. Pada akhir tahun ini, jumlah panjang jalan yang belum tersambung direncanakan berkurang menjadi 107 Km. (Kompu BM)