Dirjen Bina Marga Targetkan Rp10 Triliun Paket Pekerjaan Terkontrak awal Tahun
- 20 Okt 2016
- Berita/Umum
- 520 viewed
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto menargetkan paket pekerjaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga senilai Rp10 triliun sudah terkontrak pada awal Januari 2017. Hal tersebut sebagai hasil pelelangan dini paket pekerjaan yang sudah dilakukan sejak Oktober tahun ini.
“Kita merencanakan pada Januari tahun 2017 ada Rp10 triliun yang sudah tanda tangan,” ungkap Arie pada program Bincang Kita di Kompas TV, Kamis (20/10).
Pagu anggaran Ditjen Bina Marga pada Tahun Anggaran (TA) 2017 senilai Rp41,3 triliun. Untuk mempercepat pengerjaan di lapangan, sama seperti tahun lalu, Ditjen Bina Marga sudah mulai melakukan pelelangan dini untuk pekerjaan tahun 2017. Pada bulan ini, ada 205 paket yang telah dilelangkan dengan total nilai Rp6,76 triliun.
Sedangkan pada November akan dilelangkan 258 paket senilai Rp7,84 triliun dan pada Desember ditenderkan 366 paket senilai Rp5,6 triliun. Pelelangan juga akan dilanjutkan pada Januari dan Februari masing-masing sebanyak 486 paket (senilai Rp2,34 triliun) dan 1.085 paket (senilai Rp2,3 triliun).
Arie menjelaskan, kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan pelelang dini bertujuan agar waktu pelaksanaan pekerjaan di lapangan lebih panjang. Hal tersebut juga akan mendorong perekonomian nasional bergerak sejak awal tahun.
“Penyerapan anggaran juga akan lebih bagus melalui pelelangan dini, sebagai ilustrasi pada Oktober tahun ini, kami realisasi fisik sebesar 65 persen, tahun depan dengan sistem pelelangan dini yang lebih baik, kita rencanakan penyerapan mencapai 85 persen. Jadi kita tidak buru-buru menyerap anggaran di bulan-bulan terakhir tahun anggaran berjalan,” sebut Dirjen Bina Marga.
Dia menyatakan manfaat paling nyata dari pelelangan dini adalah masyarakat bisa semakin cepat menikmati hasil pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Pelelangan dilakukan untuk semua jenis pekerjaan Ditjen Bina Marga meliputi paket preservasi jalan, pembangunan jalan nasional, pembangunan jalan tol yang menjadi tanggung jawab pemerintah, pembangunan jembatan dan peningkatan kapasitas jalan dan jembatan.
“Paket pekerjaan cukup besar yang ditenderkan antara lain pemeliharaan jalan Pasoepati hingga Gedebage di Bandung, Jawa barat, lalu lainnya misalnya pemeliharaan jalan Cianjur-Bandung,” imbuhnya.
Arie memastikan sistem pelelangan dilakukan secara transparan menggunakan sistem elektronik yang dikelola oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Seluruh paket pekerjaan juga telah memenuhi readiness criteria dan pelaksanaannya akan tetap memperhatikan aspek lingkungan khususnya pekerjaan-pekerjaan yang melintasi hutan lindung.