Diresmikan Presiden, Jembatan Youtefa Menjadi Simbol Komitmen Untuk Memajukan Papua
- 29 Okt 2019
- Berita/Umum
- 4171 viewed
Presiden Joko Widodo melakukan peresmian Jembatan Youtefa dan Pencanangan Pembangunan Papua Youth Creative Hub Papua Muda Creative di Jayapura, Papua, pada Senin (28/10). Jembatan Youtefa atau yang dahulu dikenal sebagai Jembatan Holtekamp diharapkan dapat menjadi ikon sekaligus kebanggaan bagi masyarakat Papua.
Jembatan Youtefa yang membentang di atas Teluk Youtefa menghubungkan Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami dan merupakan jembatan pelengkung baja terpanjang di Papua. Jembatan ini memiliki total panjang 11,6km yang terdiri atas 433m bentang tengah, 900m jembatan pendekat sisi Youtefa, 320m jalan pendekat sisi Hamadi, dan 9.950m kalan akses.
Dengan adanya jembatan ini akan memperpendek waktu tempuh dari Kota Jayapura menuju Distrik Muara Tami dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang sebelumnya 1,5 jam menjadi 45 menit. Selain itu juga diharapkan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat dalam berbagai bidang.
"Jembatan Youtefa merupakan tonggak sejarah di Papua, yang bukan hanya sebagai simbol pemersatu Indonesia sebagai bangsa, namun juga sumpah membangun tanah Papua. Papua harus maju seperti wilayah lainnya di Indonesia," tutur Presiden Jokowi dalam kata sambutannya.
Turut mendampingi dalam acara tersebut antara lain ibu negara Iriana Joko Widodo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono serta Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga Iwan Zarkasi. Jembatan Youtefa akan menumbuhkan embrio pusat kawasan ekonomi baru di wilayah perbatasan Skouw karena setelah pembangunan PLBN akan dibangun pasar dan kios. Jembatan ini juga akan digunakan sebagai sarana pendukung dalam kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) pada tahun 2020.
Jembatan ikonik berwarna merah dengan nilai konstruksi Rp. 1,8 triliun ini tak hanya terlihat cantik dan megah saat kontruksinya selesai, namun juga berhasil mengantongi dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) saat masa konstruksi berlangsung. Rekor pertama untuk pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh dan rekor kedua untuk pemasangan jembatan rangka baja dengan bentuk utuh terpanjang.
Presiden Jokowi juga mengimbau warga Papua untuk turut menjaga kebersihan dan merawat jembatan karena Jembatan Youtefa menjadi bagian dari masyarakat Jayapura dan Papua.
"Tolong kebersihan jembatan dijaga dan dirawat. Saya juga minta pemerintah kota dan pemerintah provinsi memanfaatkan dengan baik keberadaan jembatan untuk pengembangan wisata bahari di Youtefa," pungkas Presiden.
Sehari sebelumnya dalam kesempatan yang berbeda Wakil Menteri (Wamen) PUPR John Wempi Wetipo mengatakan, pembangunan jembatan yang menghubungkan Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami di Provinsi Papua tersebut menjadi salah satu bukti komitmen Presiden Jokowi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia bagian Timur.
"Jadi Jembatan ini merupakan salah satu bukti Bapak Presiden tidak setengah hati untuk membangun Papua. Apalagi saya sebagai Putra Papua yang saat ini diberikan kepercayaan menjadi Wakil Menteri untuk membantu mewujudkan komitmen Presiden dalam pembangunan infrastruktur," kata Wamen Wempi.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura? Ditjen Bina Marga Osman Harianto Marbun menyebutkan, keberadaan jembatan juga akan mengendalikan laju perkembangan Kota Jayapura di bagian Barat yang berupa pegunungan dan sangat beresiko merusak hutan sebagai daerah tangkapan air bagi keberlanjutan Kota Jayapura. "Jembatan ini akan lebih mengarahkan pengembangan Kota Jayapura ke kawasan Koya," ungkapnya.
Pengembangan selanjutnya dari kawasan sekitar Jembatan Holtekamp menurut Osman adalah untuk wisata air karena didukung dengan pemandangan teluk dan perbukitan. Ditambahkan Osman, Jembatan Holtekamp juga akan memperpendek jarak dan waktu tempuh menuju kawasan Koya sebagai venue beberapa cabang olahraga dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua. "Rencananya juga Teluk Youtefa ini akan menjadi venue pertandingan dayung PON 2020 Papua," tuturnya. (KompuBM)