DEMI KENYAMANAN, BINA MARGA INGIN SHORTCUT DI AREA BEDUGUL
- 24 Sept 2018
- Berita/Artikel
- 626 viewed
BALI (BINA MARGA) - Ruas Mengwitani-Singaraja di Provinsi Bali merupakan jalur yang membelah pulau Bali dan menghubungkan Utara dan Selatan Pulau Bali. Di ruas inilah terdapat kawasan wisata Bedugul, Danau Beratan, Danau Tamblingan, dan Kebun Raya.
Seiring bertambahnya kunjungan wisatawan, ruas ini kerap dilanda kemacetan terutama di hari libur dan hari besar keagamaan. Tidak hanya itu, kontur jalan disini juga menanjak dan berkelok-kelok. Maka dari itu pemerintah melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII berencana membangun beberapa shortcut (SC) atau jalan potong di beberapa titik.
Pada Minggu (23/9), Direktur Jenderal Bina Marga Sugiyartanto didampingi Kepala BBPJN VIII I Ketut Dharmawahana melakukan peninjauan lapangan ke Ruas Mengwitani-Singaraja di Provinsi Bali.
"Misi utama shortcut ini adalah mengurangi kemacetan dan membuat pengendara lebih nyaman. Maksudnya dengan mengurangi kelandaian dan radius tikungan yang terlalu kecil," ujar Ketut.
Menurut Ketut, pihaknya berusaha menormalisasi semua tikungan yang tidak memenuhi syarat. "Radius akan kita normalisasi karena jaman dulu pas jalan ini dibuat belum ada aturan seperti itu," tambahnya.
Saat ini radius tikungan rata-rata di Mengwitani-Singaraja ini adalah 15 meter dengan kelandaian jalan 8-12%.
Dari 10 SC yang direncanakan, saat ini baru SC 5 dan 6 yang sedang proses pelelangan. Ketut mengatakan bahwa jika proses pelelangan berjalan lancar, bulan depan kontrak pekerjaan bisa ditandatangani.
"Rencananya pekerjaan ini selesai pada Desember 2019, " jelas Ketut.
Pada kesempatan yang sama, Ketut mendampingi Direktur Jenderal Bina Marga, Sugiyartanto untuk melihat bakal lokasi SC 3&4 di KM 47+500 - 49+076, Desa Batunya & Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Rencananya SC 3&4 akan dibangun sepanjang 1576 Meter yang terdiri dari 1089.86 meter jalan dan 486,24 meter jembatan, serta kelandaian maksimal hanya 8%. Sementara perkiraan biaya kedua SC ini mencapai sekitar Rp. 170 Milyar.
Namun, Ketut mengatakan bahwa untuk pembangunan SC 3&4 masih memerlukan optimalisasi desain dan diharapkan masa pra kontrak bisa selesai desember nanti.
Ketut berharap pekerjaan Shortcut ini bisa mempercepat waktu tempuh Bali Utara dan Selatan. "Bali Utara dianggap kurang berkembang karena salah satu faktornya, kalau kesana dianggap tidak nyaman dan lama," tutupnya. (Ian)