BINA MARGA DUKUNG PEMBANGUNAN KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL DANAU TOBA
- 18 Sept 2017
- Berita/Umum
- 1263 viewed
Komisi V DPR-RI melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Medan, Sumatera Utara pada Jumat (15/9/17). Kunjungan Kerja Komisi V DPR-RI tersebut di ketuai oleh Fary Djemy Francis dan diikuti beberapa mitra kerja Komisi V DPR-RI. Turut mendampingi dalam kunjungan ini dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat antara lain, Hedy Rahadian selaku Direktur Preservasi Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga, Netti Malemna selaku Sekretaris Inspektorat Jenderal, Baru Panjaitan selaku Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Medan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Paul Ames Halomoan selaku Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Medan Direktorat Jenderal Bina Marga, Susi Simanjuntak selaku Kasubdit Spam Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Dalam kunjungan kerja tersebut DPR-RI meninjau pembangunan danau toba yang merupakan salah satu kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN). Dalam kunjungan kerja tersebut DPR-RI meminta kepada kementerian PUPR selaku mitra kerja Komisi V untuk membantu pembangunan infrastruktur di kawasan danau toba tersebut. DPR-RI berharap kedepannya danau toba bisa menjadi salah satu destinasi wisata para wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia.
Bentuk dukungan Ditjen Bina Marga dalam program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba yaitu Jalan Lingkar Pulau samosir yang panjangnya 145 KM, Lingkar Luar Danau Toba kurang lebih 360 KM dan Lingkar Dalam Danau Toba. “terang Paul. Paul juga berharap ada dana khusus yang disiapkan pemerintah untuk mendukung pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) tersebut.
Setelah mengunjungi kawasan danau toba, DPR-RI dan mitra kerja mengunjungi lokasi jalan rusak/longsor pada ruas jalan Merek – Kabupaten dairi – Panji Kabupaten karo.
Paul Ames Halomoan selaku Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Medan (BBPJN) menjelaskan bahwa ruas jalan tersebut merupakan daerah patahan dan sering turun hujan sehingga menyebabkan ada nya penurunan yang menyebabkan jalan tersebut sering mengalami kerusakan. Penyebab rusak dan terjadinya longsor pada ruas jalan tersebut salah satunya diakibatkan oleh kendaraan truck yang melintas jalan tersebut memiliki beban tonase yang berlebih (overload). “ujar Paul.
Saat ini Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga telah melakukan perbaikan pada Jalan Lintas Kabupaten Karo - Kabupaten Dairi - Kabupaten Pakpak Bharat sepanjang 10 km dari 30 km ruas jalan yang rusak, termasuk perbaikan pada Ruas Merek Kabupaten Karo - Panji Kabupaten Dairi dengan progress pengerjaan telah mencapai 30%. Pembebasan lahan masih menjadi isu yang menghambat perbaikan jalan pada Kabupaten Karo, selain itu keterbatasan biaya untuk pengerjaan ini menjadi faktor tidak maksimalnya perbaikan pada ruas yang rusak, sehingga pengerjaan jalan akan di usulkan menjadi program multi years untuk mengoptimalkan pengerjaan pada ruas-ruas jalan yang rusak. (KompuBM)