BBPJN XVIII Papua mengikuti Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil dan Asosiasi HATHI
- 08 Sept 2017
- Berita/Umum
- 653 viewed
Jayapura, 4-10 September 2017 Ditjen Bina Marga melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Papua dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil dan Asosiasi HATHI ikut serta ambil bagian untuk menyemarakan acara tersebut. Didalam acara Kepala BBPJN XVIII sedikit bercerita mengenai Pembangunan trans papua dengan Panjang 3.299 km lebih sudah rampung 87% sampai saat ini.
Penanganan Tahun 2017, 113 km telah selesai 77 km nya atau 87% dari target tahun ini sedangkan pembangunan wilayah Perbatasan wilayah Papua sangat berdampak positif bagi masyarakat, dari merauke ke arah Boven Digoel dan Warupko telah dibuka 626 km dan menjadi jalur logistik utama menuju Boven Digoel. Namun perkerasannya masih latasir yang tipis karena dulu dibangun untuk pencapaian target panjang dahulu dan agar cepat dapat fungsional bagi masyarakat setempat.
Saat ini perkembangan arus lalin nya menjadi jalur utama logistik yang dulunya lewat laut. Namun karena lalu lintas cukup sering dan lapis permukaan masih latasir maka perkerasan sering rusak dan akan kami tangani menjadi perkerasan yang lebih kuat lagi seperti hotmix, namun karena lapisan ini sangat mahal, karena di Merauke tidak ada batu, hal ini membuat BBPJN XVIII Papua harus mendatangkannya dari palu. Di Timika pun ada tapi tidak dapat setiap saat bisa didistribusikan dan lebih mahal dari ambil dari Palu. Kedepannya ke Warupko akan tembus jalan dan material yang ada di Oksibil diturunkan. Di Oksibil jalan telah terbuka dan akan kami bangun 6 jembatan disana.
Dalam acara ini yang diadakan di Universitas Cendrawasih peserta yang kebanyakan mahasiswa dan tenaga ahli ini dapat merasakan sensasi Presiden Jokowi saat mengendarai motor trail dan melihat jalan yang dilaluinya di Habema menggunakan Visual Realitation (VR).
Harapan Ditjen Bina Marga melalui BBPJN XVIII ikut serta dalam acara ini agar para peserta dapat mengetahui informasi mengenai jalan yang telah dibuka dan dapat memanfaatkan jalan yang sudah terkonek untuk membangun daerahnya dan dapat terintegrasi oleh semua pihak dari segi pertanian perumahan dan pemerintahnya sendiri agar konprehensif, dan agar semua paralel membangun wilayah Papua.