3 Ruas Tol Fungsional Mudik Jateng Kembali Ditinjau
- 04 Juni 2018
- Berita/Umum
- 808 viewed
BINA MARGA (SOLO) - Mendekati masa arus mudik Lebaran 2018, tiga ruas tol trans Jawa yang akan di fungsionalkan untuk melayani arus mudik kali ini terus menjadi sorotan pemerintah. Adapun ruas tersebut adalah Tol Pemalang-Batang, Batang-Semarang, dan Tol Semarang-Solo seksi Salatiga-Kertosura.
Dari pantauan lapangan, ruas Tol Pemalang-Batang sepanjang 39,2 Km sudah bisa dilewati dengan kondisi perkerasan rigid dan aspal, sementara 3 km diantaranya berupa Lean Concrete (LC). LC adalah perkerasan lapis dasar sebelum ditingkatkan menjadi rigid/beton. Namun ruas tol ini hanya memiliki akses masuk dari Gandulan (tol Pejagan-Pemalang) dan exit Sokoduwet Batang (Ruas Batang-Semarang). selain itu di ruas ini terdapat dua Tempat Istirahat (TI), yaitu Kelangdepok (Km 320) dan Candiareng (Km 341).
Memasuki Tol Batang Semarang (74,2 Km), di KM 384 pemudik akan dialihkan ke jalur Pantura tepatnya di Gringsing sejauh 500 meter dan kembali masuk ke ruas tol. Pengalihan ini diakibatkan Jembatan Kalikuto sepanjang 100 meter belum tersambung. Menurut rencana Jembatan Kalikuto akan tersambung pada H-2 Lebaran dengan menggunakan temporary akan, jadi penggunaanya lebih efektif pada saat arus balik dari timur ke barat.
Menanggapi pengalihan lalin ini, Direktur Preservasi Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedi Rahadian mengatakan bahwa perlu pengaturan lalu lintas yang baik karena akan terjadi pertemuan arus kendaraan yang didominasi sepeda motor. "Dikawal supaya tidak terlalu mengganggu alihan kendaraan dari tol itu," jelas Hedi.
Di ruas Tol Batang Semarang terdapat tiga TI dan dua area parkir, yaitu di KM 360, KM 378, KM 391, dan KM 389. Adapun titik masuk/keluar tol ini adalah di Kandeman, Weleri, Kendal, Kaliwungu, dan Krapyak (Semarang).
Terakhir, ruas tol fungsional Salatiga-Boyolali-Kartasuro sepanjang 32 Km. Di ruas ini masih terdapat pembangunan Jembatan Kali Kenteng yang belum bisa dilewati pemudik. sebagai alternatif pemudik akan melewati jalan akses sementara sepanjang 500 meter dengan 2 lajur di sisi bawah jembatan. Namun dari pantauan lapangan, beberapa titik akses sementara ini memiliki tanjakan cukup curam.
"Kalau harapan saya kita lihat situasinya, itu kan alternatif kalau jalan nasional macet ya. Kalau jalan nasional tidak padat, jalan nasional bisa jadi backbone ya. Dengan catatan memang masalahnya pengaturan lalu lintas karena grade nya cukup tinggi, lebih darI 10 persen," jelas Hedi. (Ian)