2017, Ditjen Bina Marga Lanjutkan Prioritas Pembangunan Jalan Perbatasan dan Pansela Jawa
- 19 Des 2016
- Berita/Umum
- 527 viewed
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga akan melanjutkan program prioritas berupa pembangunan jalan perbatasan dan Pantai Selatan (Pansela) Jawa pada tahun depan. Selain itu kegiatan pemeliharaan jalan nasional sepanjang 47.017 Km tetap mendapatkan perhatian utama. Alokasi anggaran Ditjen Bina Marga pada 2017 sebesar Rp41,39 triliun.
Hal tersebut disampaikan Direktur Pengembangan Jaringan Jalan (PJJ) Ditjen Bina Marga, Rachman Arief dalam program talkshow di Metro TV pada Jumat (16/12). Program prioritas tersebut didasarkan Rencana Strategis (Renstra) Ditjen Bina Marga periode 2015-2019 untuk mendukung program Nawacita dari Presiden Joko Widodo.
Arief menjelaskan untuk pembangunan jalan perbatasan yang dilakukan di pulau Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dan Papua diharapkan dapat selesai dalam tiga tahun kedepan kecuali jalan perbatasan NTT yang direncanakan tersambung pada tahun depan.
Dia mengakui, target pembangunan Ditjen Bina Marga sedikit mengalami perubahan akibat adanya penghematan dana APBN pada tahun ini. Ditjen Bina Marga pada 2016 mengalami pemotongan anggaran total senilai Rp7,9 triliun. Namun, hal tersebut disiasati dengan strategi tertentu demi mewujudkan tugas yang diberikan kepada Ditjen Bina Marga.
“DIPA itu sifatnya penugasan, bukan omzet layaknya dalam perusahaan swasta. Untuk itu, berapa pun dana yang dipercayakan kepada kami, kami harus bisa efisiensikan melalui strategi tertentu untuk mencapai target yang diberikan,” sambung Arief.
Stategi yang dilakukan berupa mengurangi belanja barang dan fokus pada belanja modal serta mengurangi biaya perjalanan dinas yang dinilai kurang penting. Untuk itu, belanja modal Ditjen Bina Marga diprioritaskan pada pembangunan jalan baru hanya pada jalan perbatasan, jalan tol dan Pansela.
Sementara menanggapi pertanyaan usulan pemanfaatan dana yang terkumpul melalui program tax amnesty, Arief mengatakan Ditjen Bina Marga tetap akan fokus di penyelesaian jalan perbatasan serta jalan Pansela. Hal tersebut demi merealisakan rampung proyek tersebut paling lambat dalam dua hingga tiga tahun mendatang.
“Untuk Pansela, pada tahun depan kita akan intensifkan pembangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah sementara pada tahun 2018 kita arahkan ke Jawa Timur. Dengan adanya dana hasil tax amnesty, kita yakin seharusnya pengerjaannya bisa dipercepat,” ungkap Direktur PJJ.
Sementara berbicara mengenai program lelang dini, Dia menuturkan, Ditjen Bina Marga merencanakan dana senilai Rp26 triliun paket pekerjaan sudah bisa ditandatangani pada awal tahun. Upaya tersebut untuk menggerakan perekonomian seawall mungkin melalui belanja Pemerintah.
Selain jalan perbatasan dan Pansela, pada 2017, Ditjen Bina Marga juga akan menangani dukungan infrstruktur jalan dan jembatan pada lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dan penyelasan jalan tol Trans Jawa hingga Pemalang, Jawa Tengah. (KompuBM)