Pedoman ini menetapkan prinsip-prinsip perencanaan teknis simpang, hierarki simpang, bentuk dan jenis simpang, kriteria perencanaan teknis simpang sebidang dan tak sebidang, bangunan pelengkap dan perlengkapannya, serta prosedur perencanaan teknis simpang.

Pedoman ini menetapkan prosedur pembuatan dan penetapan Leger Jalan, penyimpanan, pemeliharaan dan penyampaian informasi, pemantauan Leger Jalan, pemutakhiran, dan penggantian Leger Jalan pada ruas jalan nasional (jalan tol dan jalan non tol), jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, jalan desa, dan jalan khusus.

Dalam rangka penyempurnaan Pedoman Inspeksi Cara Cepat Drainase Jalan dan pengaplikasian pedoman sesuai dengan kebutuhan data masukan ke dalam sistem informasi IRMSV3, maka dilakukan penambahan dan perubahan ketentuan: 1. penambahan ketentuan elemen drainase berupa komponen subdrain; dan 2. perubahan ketentuan jarak kerapatan pengambilan data, yang semula setiap rentang 20 meter menjadi 100 meter.

Pedoman Penyusunan Dokumen Desain Awal (Basic Design) Jalan Bebas Hambatan ini mencakup pendahuluan, ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, ketentuan umum serta ketentuan teknis. Pedoman Penyusunan Dokumen Desain Awal (Basic Design) Jalan Bebas Hambatan ini menetapkan ketentuan untuk menghasilkan alternatif rute, Gambar ROW Plan, Gambar Desain Awal, dan Daftar Kuantitas dan Harga Satuan (Bill of Quantity/BOQ) dan/atau Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Pedoman ini menetapkan persyaratan campuran, kriteria perancangan, dan prosedur perancangan stabilisasi tanah-semen tipe kolom. Prosedur meliputi penyelidikan lapangan  dan laboratorium, perancangan beban, konfigurasi, diameter, spasi rencana, dan perhitungan penurunan dan stabilitas yang diperlukan. Perancangan stabilisasi tanah-semen tipe kolom ditujukan untuk tanah lunak dengan konstruksi timbunan yang akan diberi beban kendaraan rencana.

Pedoman ini menetapkan kriteria dan tahapan yang digunakan dalam penilaian rating kualitas konstruksi jalan, yang meliputi penilaian kompetensi personel, penilaian administrasi, dan penilaian kualitas pelaksanaan konstruksi, sehingga akan diperoleh pemetaan kualitas konstruksi jalan pada setiap Balai yang dapat digunakan sebagai dasar evaluasi internal dan perumusan strategi pembinaan di Direktorat Jenderal Bina Marga.  

Pedoman ini menetapkan tata cara pemeriksaan dari bagian/komponen utama peralatan produksi campuran beton semen (batching plant) untuk mengetahui kondisi peralatan secara umum dalam rangka pemeriksaan maupun sebagai upaya dalam melaksanakan pemeliharaan untuk menjaga peralatan selalu dalam kondisi baik, laik operasi, dan laik produksi.  

Pedoman ini menetapkan tata cara pemeriksaan dari bagian/komponen utama unit pencampur aspal (asphalt mixing plant) untuk mengetahui kondisi peralatan secara umum dalam rangka pemeriksaan maupun sebagai upaya dalam melaksanakan pemeliharaan untuk menjaga peralatan selalu dalam kondisi baik, laik operasi, dan laik produksi.  

Pedoman ini menetapkan persyaratan bahan, persyaratan peralatan, prosedur persiapan konstruksi, manajemen keselamatan kerja, pelaksanaan, penentuan lokasi elemen, dan pengendalian mutu dalam pelaksanaan stabilisasi tanah-semen tipe kolom.  

Pedoman ini menetapkan ketentuan umum dan ketentuan teknis kriteria konstruksi berkelanjutan bidang jalan pada tahap Perencanaan Umum (PU), Pemrograman (PM), Konsultansi Konstruksi (KL), dan tahap pelaksanaan pekerjaan konstruksi (pembangunan/PB, pengoperasian dan pemeliharaan/OP).