Tol Klaten-Prambanan Siap Beroperasi, Sambungkan Dua Pusat Ekonomi
Jum'at, 04/07/2025 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 584

Segmen Klaten-Prambanan pada Jalan Tol Jogja-Solo sepanjang 7,85 km resmi mulai beroperasi pada Rabu, 2 Juli 2025. Jalan tol ini terintegrasi langsung dengan jalur utama Solo-Yogyakarta, sehingga mempersingkat waktu tempuh bagi masyarakat yang bepergian dari dan menuju Yogyakarta dan wilayah sekitarnya. Untuk sementara, pengguna jalan tidak dikenakan tarif hingga penetapan resmi diberlakukan.
Direktur Utama dari pengelola Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo (Jogja-Solo), PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ), Rudy Hardiansyah menjelaskan bahwa Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan telah rampung 100% sejak akhir 2024. Segmen tol ini sudah dilakukan uji laik fungsi pada Februari 2025 dan mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada 17 Juni 2025 Nomor 30/STF/M/2025 dan Surat Keputusan (SK) Pengoperasian Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo Segmen Klaten-Prambanan Nomor 648/KPTS/M/2025 pada 30 Juni 2025.
PT JMJ secara konsisten melaksanakan inspeksi rutin, perawatan, dan perbaikan jalan tol guna memastikan kualitas layanan tetap optimal. Di sisi lain, Badan Pengatur Jalan Tol sebagai regulator bersama Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU turut melakukan evaluasi berkala terhadap Standar Pelayanan Minimal (SPM). Penilaian ini mencakup berbagai aspek, seperti kondisi fisik jalan tol, kecepatan rata-rata kendaraan, kemudahan akses, kelancaran mobilitas, aspek keselamatan, hingga kesiapan unit pertolongan dan penyelamatan. Seluruh Badan Usaha Jalan Tol, termasuk PT JMJ, diwajibkan melaksanakan kegiatan ini sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan kualitas layanan bagi pengguna jalan tol.
Jalan Tol Jogja-Solo dengan panjang total 96,57 km merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendukung program pemerintah dalam pemerataan infrastruktur di Indonesia. Proyek ini dibangun untuk meningkatkan kelancaran distribusi barang dan jasa, pengembangan industri dan pariwisata, serta meningkatkan konektivitas di Pulau Jawa.