Sampang, Madura - Jembatan Blega, yang selama bertahun-tahun menjadi salah satu titik kemacetan utama di ruas jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Sampang, kini tengah mengalami proses pelebaran. Kemacetan sering terjadi karena jembatan ini tidak mampu menampung volume kendaraan, terutama kendaraan besar seperti kontainer yang kerap melintas.

Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur – Bali (BBPJN Jatim – Bali) melalui PPK 3.2 Provinsi Jawa Timur sedang melaksanakan paket pekerjaan pelebaran Jembatan Blega sebagai bagian dari proyek preservasi jalan di wilayah tersebut.

Abu Sofyan, selaku PPK 3.2 Provinsi Jawa Timur, menjelaskan bahwa pelebaran Jembatan Blega ini merupakan bagian dari upaya rekonstruksi jalan dan rehabilitasi jembatan yang mencakup berbagai pekerjaan, termasuk rekonstruksi jalan sepanjang 5,267 Km, rehabilitasi mayor sepanjang 21,118 Km, rehabilitasi minor sepanjang 16,905 Km, rehabilitasi 3 jembatan dengan panjang total 38,30 meter, serta pemeliharaan berkala 9 jembatan dengan total panjang 130,20 meter.

"Pelebaran jembatan ini akan menambah lebar jembatan dari 6 meter menjadi 9 meter, dengan struktur bangunan atas berupa flat slab dan bangunan bawah menggunakan tiang panjang dengan kedalaman 34 meter. Penambahan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan keamanan jembatan," ujar Abu Sofyan.

Meskipun pekerjaan sedang berlangsung, lalu lintas di area tersebut tetap beroperasi normal tanpa adanya penutupan jalan total. Pengendara diimbau untuk selalu berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas saat melintasi jembatan ini agar proses pelebaran dapat berlangsung dengan lancar dan aman.

Syaiful Laili, tokoh masyarakat Desa Blega, menyampaikan harapan besar dari masyarakat terhadap proyek ini. "Insya Allah, setelah jembatan ini diperlebar, kemacetan akan berkurang, dan akses akan lebih mudah dan lancar. Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian PUPR yang sigap dalam membangun infrastruktur di daerah kami," ungkapnya.

Pelebaran Jembatan Blega ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat di kedua kabupaten, sekaligus menjadi solusi efektif untuk mengatasi kemacetan yang selama ini menjadi kendala utama di wilayah tersebut.