Tangani Lubang Akibat Curah Hujan, Bina Marga Terjunkan 1000 Petugas
Senin, 21/12/2020 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 2182
Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menurunkan lebih dari 1.000 personil untuk melakukan penutupan lubang-lubang pada jalan nasional di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan pihaknya menerjunkan para petugas untuk melakukan tambal cepat lubang-lubang pada jalan nasional akibat tingginya curah hujan dalam beberapa waktu terakhir.
"Kami sudah mengidentifikasi ada lima ruas jalan nasional yang mengalami pertumbuhan lubang secara luar biasa. Kami sudah turunkan tim untuk pelakukan penambalan secara cepat," ucap Hedy usai menjadi narasumber Webinar Nasional Konektivitas Prasarana Jalan Untuk Kesejahteraan Bangsa di kawasan wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada Senin (21/12).
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jateng-DIY Satrio Sugeng Prayitno menerangkan lima ruas jalan nasional yang akan dilakukan penambalan cepat yaitu Pemalangan-Pekalongan-Batang-Pelen, Semarang-Kudus-Lasem, Ketanggungan, Lingkar Sumpiuh dan Wangon. Dia mengakui penanganan tersebut memang masih bersifat sementara yaitu dengan penutupan lubang. Sementara untuk perbaikan permanen akan dilakukan setelah musim hujan usai.
"Di musim hujan ini memang tidak mungkin kami melalukan perbaikan permanen, yang bisa dilakukan adalah jika ada lubang segera ditutup. ada lubang lagi kami tutup lagi, sambil menunggu sudah tidak musim hujan lagi baru kemudian dilakukan perbaikan secara permanen," tutur Satrio.
BBPJN Jateng-DIY menugaskan 350 orang pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) I, 180 orang pada Satker PJN II dan 200 orang pada Satker PJN III di wilayah Jateng dan sementara sisanya 170 orang pada wilayah DIY.
Kondisi jalan Pantura yang mengalami kerusakan berupa timbulnya lubang dari ruas Pemalang-Pekalongan-Batang-Plelen akibat curah hujan yang tinggi cenderung ekstrim di Bulan November sampai dengan Desember 2020 menjadi perhatian serius dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Provinsi Jateng. Jalur Pantura merupakan urat nadi transportasi dan logistik utama dan merupakan jalan nasional yang kewenangannya berada dalam Kementerian PUPR.
PPK 1.2 Jodi Pujiadi Hutomo menuturkan bahwa timnya terus bekerja keras melakukan penanganan sepanjang ruas tersebut. Kegiatan preservasi jalan dan jembatan di Tahun Anggaran 2020 terus dilaksanakan setiap hari sejak terkontrak pada Bulan Januari 2020 dengan total panjang penanganan 96,29 km. Lingkup kegiatan preservasi jalan dan jembatan yang dilakukan oleh PPK 1.2 Provinsi Jawa Tengah meliputi pemeliharaan rutin jalan, rutin kondisi, holding/penunjangan dan pemeliharaan rutin jembatan.
“Kegiatan pemeliharaan rutin kondisi merupakan pemeliharaan rutin pada perkerasan jalan maupun di luar perkerasan jalan, sepanjang ruas jalan Pemalang-Pekalongan-Batang-Plelen Tahun Anggaran 2020 yang bertujuan menjaga kondisi kemantapan dan kinerja jalan nasional dengan pemeliharaan perkerasan jalan (patching dan pemeliharaan perkerasan beton), pengendalian tanaman, pemeliharaan bahu jalan dan drainase samping, serta pemeliharaan struktur penunjang dan fasilitas pelengkap jalan”, tutur Jodi.
Kondisi cuaca dengan curah hujan dan intensitas yang tinggi tersebut menimbulkan titik-titik lubang yang mengakibatkan perjalanan pengguna jalan menjadi terganggu. Jenis perkerasan beraspal memang memiliki potensi kerusakan yang lebih tinggi pada saat musim penghujan dibandingkan perkerasan beton dikarenakan daya rekat aspal akan berkurang ketika terkena air ditambah lagi dengan frekuensi dan beban kendaraan tonase tinggi dari kendaraan berat yang melintas di jalur Pantura.
Dari data yang dihimpun oleh PPK 1.2 Provinsi Jawa Tengah, didapatkan sisa lubang yang masih harus ditangani sebanyak 203 lubang (status per 20 Desember 2020). Total penanganan lubang yang telah dilakukan sejak bulan Januari 2020 sebanyak 5.493 lubang.
Jodi menyebutkan untuk kejar target tutup lubang ada 3 tim sapu lubang yang diterjunkan setiap hari untuk menangani lubang-lubang tersebut dengan patching modul, 2 tim bertugas untuk menangani lokasi-lokasi rutin dan 1 tim ditempatkan di lokasi lingkup efektif rehabilitasi mayor di Lingkar Pemalang dengan rata-rata penggunaan aspal CAP mencapai 40 ton atau 4 dump truck.
“Pengaruh cuaca di musim penghujan terhadap pekerjaan yang berlangsung saat ini dapat dikatakan menghambat proses penghamparan aspal di lapangan karena pekerjaan aspal memiliki batas minimal suhu hampar yang harus dijaga, maka ketika hujan turun pekerjaan aspal harus dihentikan supaya kualitas tetap terjaga, dan sebagai antisipasinya kami meminta kontraktor pelaksana untuk manmbah aspal dan lembur kerjanya sampai jumlah lubang ruas jalan kami benar-benar terkendali”, imbuh Jodi.
Selain penanganan lubang, beberapa waktu lalu tim PPK 1.2 Provinsi Jateng juga telah menangani beberapa titik longsoran yang cukup banyak seperti di KM 57+300, KM 60+800, KM 68+400, KM 84+600, KM 88+300 di Kabupaten Batang dengan pekerjaan perbaikan pasangan batu. Kegiatan lainnya seperti pengendalian tanaman (rumput liar) di ruang milik jalan (median, bahu jalan) juga terus dikebut dengan menerjunkan 54 orang yang terbagi dalam 5 tim di 5 lokasi yang berbeda.
Pada tahun anggaran 2020, untuk lingkup efektif rehabilitasi mayor jalan telah ditargetkan sepanjang 7,57 km, namun demikian karena realokasi anggaran untuk penanganan pandemi COVID-19 ini sebagian pelaksanaannya direlaksasi dimundurkan ke tahun anggaran 2021 sehingga hal ini menambah beban pemeliharaan jalan yang awalnya telah diprogramkan. (LU)