Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah - DI Yogyakarta

Proyek Underpass Simpang Joglo Tahap Keempat Capai Hampir 50%: Solusi Kemacetan Kota Surakarta


Selasa, 28/05/2024 00:00:00 WIB |   Berita/Umum |   437

Surakarta - Pembangunan underpass di Simpang Joglo, yang dimulai resmi pada Desember 2023, terus menunjukkan kemajuan signifikan. Pada Selasa (28/5/2024), proyek ini telah memasuki tahap keempat dengan pencapaian progres sebesar 49,974%. Tahap ini mencakup pekerjaan pembangunan dinding penahan (diafragma wall), pembangunan jalan samping (frontage), penyanggaan rel kereta api dan jembatan sementara, serta pemasangan tumpukan beton (secant pile).

Proyek yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023 dan 2024 dengan nilai kontrak sebesar Rp. 284,7 M ini ditargetkan selesai pada November 2024. Salah satu tujuan utama dari proyek ini adalah untuk mengurangi kemacetan di kawasan Simpang Joglo dan menghindari persimpangan sebidang antara jalan dan rel kereta api. Pembangunan ini juga bertujuan untuk mendukung proyek Jalur Ganda Kereta Api Solo Balapan-Kalioso, serta rekayasa lalu lintas yang diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan guna memperlancar mobilitas di Simpang Joglo yang selama ini sering terhambat oleh kemacetan akibat persimpangan sebidang rel kereta api.

"Proyek ini sangat penting untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan di sekitar Simpang Joglo," ungkap Emy, PPK 3.5 Jateng.

Dalam proyek ini digunakan teknologi canggih seperti dinding penahan (diafragma wall) dengan bentonite dan lapisan beton (secant pile) untuk memastikan bangunan tetap stabil dan pekerjaan bisa selesai dengan efisien."Penggunaan teknologi ini tidak hanya meningkatkan stabilitas struktur bangunan, tetapi juga memastikan pekerjaan bisa diselesaikan dengan lebih efisien dan aman," tambah Emy.

Sejak tahap keempat dimulai, seluruh jalan di lokasi pekerjaan Underpass Simpang Joglo ditutup untuk memastikan kelancaran dan keamanan konstruksi. Masyarakat dihimbau untuk mematuhi arahan dan mengikuti rute alternatif yang telah disiapkan. Rekayasa lalu lintas diterapkan di sekitar lokasi proyek untuk meminimalisir kemacetan dan memastikan keselamatan pengguna jalan.