Pansela Kretek - Girijati Akan Dilengkapi Rest Area
Sabtu, 08/06/2024 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 109
Bantul - Untuk melengkapi kebutuhan pengguna jalan di jalur Pansela, Jalan Kretek - Girijati ini akan memiliki rest area baru pada STA 3+600 tepat di perbatasan Bantul dan Gunung Kidul. Rest area akan dibangun di lahan seluas 3500 m2. Saat ini pembangunan untuk rest area tersebut dalam tahap penyiapan lahan.
"Nantinya ada lokasi untuk UMKM berjualan dan fasilitas umum untuk para pengguna jalan. Kurang lebih seperti yang ada di Girisubo" ujar PPK 1.2 Provinsi DI Yogyakarta, Ridwan Subarkah, Jumat (7/6).
Rest area di jalan nasional, khususnya di jalur Pantai Selatan, memegang peranan vital dalam mendukung keselamatan dan kenyamanan pengendara. Jalur Pantai Selatan yang membentang dengan pemandangan indah namun sering kali menantang, membutuhkan titik-titik istirahat yang memadai untuk membantu pengendara menghindari kelelahan. Fasilitas seperti toilet, tempat makan, dan area bermain anak di rest area juga memberikan kenyamanan tambahan bagi para wisatawan dan pelancong yang melakukan perjalanan panjang, memastikan mereka tetap bugar dan terjaga.
Selain itu, keberadaan rest area di jalur Pantai Selatan juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Rest area yang dilengkapi dengan gerai UMKM setempat menjadi tempat ideal untuk mempromosikan produk-produk lokal kepada para pengendara yang melintas. Hal ini tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat, tetapi juga memperkenalkan keunikan dan kekayaan budaya daerah kepada para wisatawan. Dengan demikian, rest area tidak hanya berfungsi sebagai tempat istirahat, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi dan budaya di jalur Pantai Selatan.
Barkah mengungkapkan pihaknya sedang mengusulkan untuk penambahan nilai estetika di rest area, "Di rest area kita usulkan beautifikasi yang salah satunya berupa tanaman"
Pembangunan Jalan Kretek - Girijati yang dimulai pada 9 November 2023 ini ditargetkan selesai pada 28 Oktober 2025. Dana untuk pembangunan jalan ini sebesar Rp. 254,5 M yang berasal dari Loan Islamic Development Bank (IsDB). Meski target waktunya cukup panjang, namun Barkah mengatakan seluruh pekerjaan berjalan dengan baik dan lancar.
"Sampai saat ini alhamdulillah pekerjaan lancar, tidak ada kendala berarti di lapangan. Koordinasi dengan instansi terkait seperti Pemprov DIY dan dinas terkait, Pemda dan pemilik utilitas lancar. Terkait lahan dimana kami berkoordinasi dengan Pemprov DIY dan BPN juga sudah tidak ada masalah." ungkap Barkah.
Disinggung terkait prediksi BMKG cuaca ekstrim La Nina (curah hujan ekstrim) yang akan terjadi di Indonesia pada Bulan Juni hingga Agustus tahun 2024 dan antisipasi pekerjaan dalam menghadapinya, Barkah menjelaskan jika nantinya pada jalur akses kerja yang becek (karena masih berupa tanah) akan digelar sirtu (pasir dan batu) sehingga saat cuaca ekstrim peralatan dan pekerja dapat tetap dimobilisasi dan bekerja di lapangan, selain itu Ia juga akan melakukan penyesuaian jadwal sesuai kondisi di lapangan sehingga progres pekerjaan tidak terganggu. (Lia)