Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah - DI Yogyakarta

Hadapi Arus Mudik 2025, Ditjen Bina Marga Perkuat Infrastruktur Jalur Strategis di Jateng-DIY


Selasa, 25/03/2025 00:00:00 WIB |   Berita/Umum |   31

Kulon Progo,  – Menjelang arus mudik Lebaran 2025, Kementerian PU melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah-DI Yogyakarta intensif mempersiapkan jalur-jalur strategis guna memastikan kelancaran mobilitas masyarakat.

Dalam kunjungannya ke sejumlah lokasi di Provinsi DIY pada Minggu (16/3), Direktur Jenderal Bina Marga Roy Rizali Anwar menegaskan bahwa peninjauan ini penting untuk memastikan infrastruktur dalam kondisi optimal, khususnya di jalur Pantai Selatan DIY dan Underpass YIA terletak pada sejajar pantai di selatan Jawa yang berhadapan langsung dengan Laut Selatan Jawa dan Samudera Hindia sebagai langkah antisipasi apabila terjadi bencana tsunami. 

“Kita harus memastikan seluruh peralatan Early Warning System (EWS) di Underpass YIA berfungsi dengan baik agar dapat diandalkan sebagai antisipasi,” ujar Roy. Dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum berkoordinasi dengan BMKG.

Selain meninjau Underpass YIA, Roy juga meninjau progress pembangunan Jembatan Pandansimo dan jalan Kretek-Girijati. 

Selain itu, Roy Rizali Anwar mengingatkan agar penanganan jalan berlubang di jalur nasional dapat dituntaskan sebelum H-10 Lebaran. “Target kita adalah zero pothole menjelang arus mudik,” tambahnya.

Dalam rapat koordinasi yang digelar di Hotel Morazen, Kulon Progo, Kepala BBPJN Jateng-DIY Khusairi melaporkan bahwa pihaknya telah melakukan dua kali survei kondisi jalan nasional. Survei pada Januari 2025 menunjukkan adanya penurunan kualitas jalan sebesar 6% akibat curah hujan tinggi. Dan pekerjaan perbaikan perkerasan jalan terus dilakukan setelah ada perubahan kebijakan alokasi anggaran hingga H-10 lebaran untuk mendukung kelancaran arus mudik lebaran 2025.

“Kami telah memetakan 53 titik rawan kemacetan, 30 titik rawan kecelakaan, dan 51 titik rawan bencana di wilayah Jawa Tengah dan DIY,” jelas Khusairi. Sebagai langkah antisipasi, BBPJN Jawa Tengah -DI Yogyakarta akan menyiagakan 24 Posko Lebaran, 19 di Jawa Tengah dan 5 di DIY.

Persiapan lain yang dibahas adalah penanganan titik kemacetan di exit tol Prambanan yang sebelumnya menyebabkan kepadatan pada libur Nataru 2024 yang melibatkan PT Jasamarga Solo-Jogja,  berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan dinas perhubungan.

Menanggapi arahan Roy Rizali Anwar terkait jalur Pantura, Khusairi menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi khusus di wilayah Kaligawe, Sayung, dan Demak yang kerap mengalami banjir. “Sebagai langkah antisipasi, rumah pompa Sringin dan Tenggang akan dioperasikan secara optimal. Selain itu, kami juga menyiapkan material dan alat berat di lokasi-lokasi strategis untuk mengatasi kondisi darurat,” ujar Khusairi. 
Dengan serangkaian langkah tersebut, Dirjen Bina Marga optimis jalur mudik 2025 di Jawa Tengah dan DIY akan lebih aman dan nyaman bagi para pemudik. “Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik demi kelancaran perjalanan masyarakat di masa libur Lebaran,” pungkas Roy Rizali Anwar.

Turut hadir mendampingi Dirjen Bina Marga, Kepala BBPJN Jawa Tengah – DI Yogyakarta Khusairi, Dirut PT. Jasamarga Jogja Solo  (JMM) Dwi WInarsa, Direktur Teknik JMM Pristi Wahyono, Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan BBPJN Jawa Tengah – DI Yogyakarta Janto Mangiri dan Kepala Satker PJN Wilayah Provinsi DIY Tisara Sita beserta PPK.