Home Logo

Akses Menuju Desa Alue Bata-Kuala Tadu Sudah Bisa Dilalui Kendaraan Roda Empat


Sabtu, 19/10/2024 00:00:00 WIB |   Berita/BPJN Aceh |   116


BANDA ACEH, LINTAS – Jalan penghubung antara Desa Alue Bata dan Desa Kuala Tadu, di Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, sebelumnya hanya berupa jalan tanah yang kondisinya sangat memprihatinkan dan berkubang saat musim hujan, sehingga sulit dilalui kendaraan roda dua ataupun roda empat.


Namun, berkat diterbitkannya Inpres Jalan Daerah (IJD) tahun 2023, kondisi ruas jalan penghubung kedua desa tersebut kini sudah lebih baik.


“Masyarakat senang dan sangat berterima kasih kepada BPJN Aceh, karena berkat program IJD, proyek peningkatan struktur jalan di Kabupaten Nagan Raya akses jalannya sudah lebih mudah,” kata Ardian Adhitama, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.3 Provinsi Aceh, (Jumat, 11/10/2024).


Ardian mengatakan, pekerjaan peningkatan struktur jalan di dua desa tersebut dilaksanakan melalui program IJD, yaitu Paket Peningkatan Struktur Jalan Alue Bata – Kuala Tadu (Seksi 1) sepanjang 15,2 km dan Paket Peningkatan Struktur Jalan Alue Bata – Kuala Tadu (Seksi2) sepanjang 6,3 km.
 

PPK 2.3 Prov Aceh Ardian Adhitama (kedua dari kiri). | Lintas/Roy Afriansyah.


Selain di Kabupaten Nagan Raya, PPK 2.3 juga menangani Paket Peningkatan Struktur Jalan Suaksane – Krueng Teukuh, di Kabupaten Aceh Barat Daya sepanjang 4,0 Km.


“Setelah pekerjaan peningkatan jalan tuntas akhir 2023, perjalanan sudah lancar dan nyaman, baik itu dari Kuala Tadu menuju pusat pemerintahan di Alue Bata,” ujar Ardian.

Sebelumnya, harus memutar sejauh 45 km atau sekitar 1,5 jam, tetapi sekarang sudah lebih dekat dan cepat sekitar 21 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit.


Ia menambahkan, begitu pula beberapa desa yang dahulu terisolir berada di antara ruas jalan Alue Bata dan Kuala Tadu, kini sudah dapat mengakses jalan dengan mudah, sehingga hasil perkebunan sawit yang dikelola masyarakat dapat langsung dikirimkan ke daerah produksi.


Terbukanya akses jalan di kedua desa tersebut, maka potensi wisata yang berada di sekitar ruas jalan diharapkan dapat meningkat, seperti obyek wisata alam Danau Laut Tadu serta wisata pantai yang lokasinya berdekatan.


Ardian mengatakan, selama pelaksanaan pekerjaan curah hujan sepanjang tahun 2023 cukup tinggi, sehingga beberapa lokasi penanganan kerap terendam banjir dan sulit dilewati kendaraan karena ketinggian banjir bisa mencapai hingga 1 meter.


“Tidak dimungkiri, bahwa program IJD telah memberikan dampak yang begitu besar di Provinsi Aceh dan di sejumlah wilayah pedalaman Indonesia. Saya berharap program ini terus berlanjut, karena manfaat yang dihasilkan sangat membantu masyarakat,” tutur Ardian. (ROY/SAF)

Sumber: majalahlintas