Perbaikan Infrastruktur Ruas Jalan Bunta - Sp. F
Rabu, 08/11/2023 00:00:00 WIB | Berita/Berita | 53

Editor : Jihan Tri Maulinda
BPJN Sulteng - Terletak di antara Ampana dan Luwuk, Bunta, telah lama menghadapi tantangan belum terkoneksinya daerah tersebut sehingga mempengaruhi dalam aspek transportasi dan aksesibilitas. Petani yang setiap harinya mengolah tanah untuk menanam padi, jagung, nilam, dan kakao. Mereka adalah penduduk asli dan transmigran yang mencari kehidupan yang lebih baik di tanah yang subur ini.
Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Sulawesi Tengah (Satker PJN 3) Dian Maulana, ST, melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.2 Windunoto Abisetyo, ST, menjelaskan kepada Buletin Gercep, bahwa sebuah inisiatif besar telah dicanangkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Bunta melalui perbaikan infrastruktur. Hingga beberapa tahun lalu, ruas jalan yang sempit dengan lebar hanya 3.5 meter adalah satu-satunya akses yang menghubungkan Bunta dengan Sp. F. Bayangkan, betapa sulitnya bagi para petani untuk mengangkut hasil pertanian mereka, atau bagi penduduk yang ingin bepergian. Lebih dari itu, jalan tersebut menjadi pengingat akan upaya pemerintah terakhir pada era 90-an dalam pengaspalan. Sejak saat itu, tak ada perubahan signifikan.
Pada tahun 2022, sebuah inisiatif dari pemerintah daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) memulai proses perubahan tersebut. Sejauh 4 km dari Bunta menuju awal ruas pekerjaan Sp. F, jalan diperlebar menjadi 5 meter. Peningkatan ini menjadi angin segar bagi warga dan memberikan harapan baru akan masa depan yang lebih baik. Seperti sebuah simfoni yang sempurna, tak lama setelah itu, pemerintah pusat, melalui program Instruksi Presiden Jalan Daerah (IJD) memulai proyek pelebaran lanjutan sepanjang 15.9 km. Program ini adalah implementasi dari IJD yang disertai usulan dari kabupaten, juga didukung Anggota DPR RI Bapak Drs H Anwar Hafid, MSi, melalui suratnya pada April 2023. Selain itu, pihak daerah juga telah memberikan pernyataan bahwa mereka siap menerima hibah dan akan memelihara jalan tersebut ke depannya.
Sekretaris Desa Gonohop Hanif yang juga berada di antara Bunta - Sp. F, bersemangat saat berbicara tentang perubahan yang dirasakannya. “Kami melihat alat pengaspalan terakhir tahun 90-an. Bersyukur sekali bisa dilakukan pelebaran. Semoga pekerjaan ini menjadi berkah,” ujarnya. Namun, bukan hanya soal waktu yang bisa dihemat. Aksesibilitas yang meningkat memungkinkan petani lokal untuk menjual hasil panen mereka ke daerah lain dengan lebih cepat, meningkatkan kesegaran produk dan potensi pendapatan. Dalam konteks yang lebih luas, inisiatif ini bukan hanya tentang pembangunan fisik. Ini juga tentang bagaimana pemerintah mengkomunikasikan kepeduliannya kepada rakyatnya. Transformasi ini menjadi bukti nyata dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya kurang mendapatkan perhatian.
Sebuah kebanggaan tersendiri melihat bagaimana daerah seperti Bunta bisa mendapatkan manfaat langsung dari proyek proyek infrastruktur ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya peran pemerintah dalam memastikan bahwa setiap warganya mendapatkan hak dan kesempatan yang sama. Selain itu, berbicara tentang dampak jangka panjang, peningkatan infrastruktur ini juga berpotensi besar dalam menarik investasi dan memajukan sektor lainnya di daerah ini. Dengan jalan yang lebih baik, daerah ini dapat lebih mudah diakses oleh investor atau perusahaan besar yang ingin memanfaatkan potensi alam Bunta. Dengan anggaran sebesar Rp 19.8 miliar, proyek ini dikerjakan oleh PT Sinar Cempaka Raya dan pelaksana pengawasan dari PT Sinar Putra Abadi Palu, dengan target penanganan sepanjang 15.9 km. Proyek ini dimulai pada Juli 2023 dan ditargetkan selesai Desember 2023. Namun, dengan komitmen kuat, diharapkan pekerjaan besar seperti pengaspalan dapat selesai pada November dan hanya menyisakan pekerjaan minor di Desember.
|
|
|
Dalam setiap proyek infrastruktur, tentu ada tantangan yang dihadapi. Cuaca, terutama musim hujan, sering kali menjadi hambatan dalam pembangunan. Meskipun demikian, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk memastikan proyek ini berhasil. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meminimalkan gangguan, mulai dari penyiapan zona kerja yang aman hingga penerapan standar keselamatan yang ketat. Sebagai penutup, yang patut diapresiasi adalah komitmen penuh dari semua pihak yang terlibat. Mulai dari pemerintah pusat dan daerah, kontraktor, hingga masyarakat setempat. Semua berkomitmen untuk melihat Bunta berkembang dan maju. Ini adalah cerita inspiratif tentang bagaimana sebuah daerah, dengan dukungan yang tepat, dapat bertransformasi dan memberikan harapan baru bagi generasi mendatang.