07 July 2025 |  WIB

Transformasi Ruas Jalan Sirenja, Sibalaya, dan Jono Oge pasca Bencana yang Ditangani oleh BPJN Sulteng, Kementerian PUPR


Rabu, 29/03/2023 10:00:00 WIB |   Berita/Berita |   404

Empat tahun berlalu gempa tsunami pada 28 September 2018 yang mengguncang Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah merupakan duka mendalam untuk seluruh rakyat Indonesia. Guncangan gempa yang memicu bencana tsunami dengan ketinggian gelombang mencapai hingga 3 meter di Kabupaten Donggala tersebut tentu saja menenggelamkan banyak korban jiwa dan menghanyutkan banyak rumah hingga menyebabkan terputusnya beberapa akses jalan yaitu Tambu – Tompe (Sirenja) Kabupaten Donggala.

Belum selesai duka mendalam akibat bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda Donggala dan Palu, disusul dengan tragedi likuifaksi Palu dikarenakan aktifitas sesar aktif pada zona sesar Palu-Koro. Guncangan yang ditimbulkan gempa menyebabkan tanah kehilangan ikatan. Hal tersebut mengakibatkan tanah larut seperti air lalu mengalir, membawa bangunan dan kendaraan di atasnya.

Likuifaksi berlangsung pada tanah berpasir yang mudah terendam air, seperti tanah di Kota Palu yang dekat dengan laut. Proses pergerakan tanah ini menyebabkan ribuan rumah, bangunan, jalan dan fasilitas lainnya terkena dampak bencana tersebut. Meskipun wilayah ini teridentifikasi sebagai daerah rawan bencana gempa bumi dan tsunami, Pemerintah Indonesia dan masyarakat terus berbenah membangun kembali kehidupan di Kota Lima Dimensi ini.

Sejumlah bantuan dari pihak asing pun turut ikut serta memberikan dana untuk memulihkan infrastruktur di Sulawesi Tengah. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Tengah memilih PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) sebagai Kontraktor Penyedia Jasa dan PT. Perentjana Djaja – KSO sebagai Konsultan MK dalam Paket Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Rekonstruksi Jalan Kalawara – Kulawi dan Sirenja. Secara teknis jalan ini terdiri dari ruas Kalawara – Kulawi, Tambu – Tompe (Sirenja), Kalukubula – Kalawara (Sibalaya), dan Biromaru – Palolo (Jono Oge).

Pembangunan yang terus didukung pemerintah membuahkan hasil yang signifikan disektor perekonomian. Beberapa ruas jalan yang telah dikerjakan sudah hampir rampung di antaranya ruas Sirenja, Sibalaya dan Jono Oge yaitu ruas jalan yang terdampak oleh bencana likuifaksi ini secara keseluruhan telah memasuki tahap pengaspalan dan pengecoran dan ruas jalan Sirenja di Kabupaten Donggala dengan desain dinding penahan tanah yang berfungsi menahan luapan air laut hingga ke daratan telah diselesaikan dengan baik. Harapannya tahun ini merupakan langkah yang baik untuk bisa menuntaskan proyek terdampak gempa di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, agar infrastruktur dan kegiatan ekonomi masayarat menjadi lebih maju lagi.

 

Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan Ruas Jalan Sirenja

Gambar 1. Sebelum Pekerjaan Ruas Jalan Sirenja

Gambar 2. Setelah Pekerjaan Ruas Jalan Sirenja

 

 

Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan Ruas Jalan Sibalaya

Gambar 3. Sebelum Pekerjaan Ruas Jalan Sibalaya

Gambar 4. Setelah Pekerjaan Ruas Jalan Sibalaya

 

 

Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan Ruas Jalan Jono Oge

Gambar 5. Sebelum Pekerjaan Ruas Jalan Jono Oge

Gambar 6. Setelah Pekerjaan Ruas Jalan Jono Oge