07 July 2025 |  WIB

BPJN Sulteng Ajak Masyarakat Lokal dalam Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Ruas Tinombo - Sinei - Ampibabo - Toboli


Senin, 31/07/2023 00:00:00 WIB |   Berita/Berita |   75

Oleh: Iwan Susanto, ST., MT.

Palu, BPJN Sulteng — Jalan dan jembatan mempunyai peranan yang penting dalam pengembangan wilayah, yaitu untuk mengurangi disparitas antarwilayah, pemerataan hasil-hasil pembangunan melalui distribusi barang/jasa, prasarana vital penunjang semua aktivitas masyarakat serta pemantapan pertahanan dan keamanan nasional dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional. Pemeliharaan jalan dan jembatan yang sistematis dan menyeluruh dapat memberikan keamanan serta kenyamanan bagi para pengguna jalan. 

Tujuan dari pemeliharaan rutin dimaksudkan untuk meminimalisir kerusakan yang dapat membahayakan, baik secara struktur perkerasan jalan dan jembatan maupun bagi para pengguna fasilitas jalan dan jembatan. Apabila terdapat kerusakan pada fasilitas tersebut dapat segera ditangani. BPJN Sulteng, melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.2 Provinsi Sulteng sebagai penanggung jawab ruas jalan dan jembatan pada koridor jalan Tinombo-Sinei-Ampibabo-Toboli sepanjang 147 km. 

Sebagai urat nadi jalan nasional di Pulau Sulawesi, khususnya Provinsi Sulteng, ruas jalan tersebut adalah jalan penghubung dari Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menuju Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), dan Provinsi Gorontalo. Artinya, PPK tidak hanya sebagai road project manager (penanggung jawab proyek jalan) saja, tetapi juga road asset manager (penanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan). 

Kegiatan pemeliharaan jalan dan jembatan di ruas Tinombo-Sinei-Ampibabo-Toboli terdiri dari pengendalian tanaman, pembersihan drainase, penambahan lubang jalan, pembersihan lantai jembatan, pengecatan bagian jembatan, serta pembersihan Daerah Aliran Sungai (DAS). Kegiatan tersebut dilakukan melalui program padat karya dengan melibatkan elemen masyarakat dalam penanganan dan pemeliharaan rutin infrastruktur jalan dan jembatan untuk menunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat di Provinsi Sulteng.

 

Selain itu, pelaksanaan program padat karya juga dapat meningkatkan sense belonging (rasa memiliki) sehingga dapat membantu dalam memelihara jalan dan jembatan, serta meningkatkan penghasilan para pekerja lokal di sekitar ruas tersebut. Terlaksananya program padat karya PPK 2.2 berkoordinasi dengan para Kepala Desa di sekitar ruas jalan untuk menentukan kriteria pekerja dan jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh masyarakat lokal. Salah satu contoh program padat karya untuk menumbuhkan sense belonging (rasa memiliki), PPK 2.2 menghiasi sandaran beton jembatan (parapet) dengan mural motif batik Parigi Moutong. Upaya tersebut dilakukan agar parapet jembatan lebih indah dan menarik, menjadi ikon atau ciri khas pada jembatan. Selain itu, juga dapat menjadi area berswafoto masyarakat yang berada di lokasi tersebut. Parapet yang dilukis indah diharapkan dapat meningkatkan keikutsertaan dalam memelihara jembatan, khususnya bagi para generasi milenial.