Home Logo

Penggunaan Asbuton Pracampur Kelas Kinerja Pada Proyek Preservasi Muara Lembu – Batas Sumbar


Senin, 19/12/2022 00:00:00 WIB |   Berita/Umum |   229

Untuk mencegah kerusakan dini pada perkerasan aspal, diperlukan aspal khusus dengan kinerja yang lebih baik daripada aspal konvensional yang selama ini digunakan. Aspal khusus dengan kinerja tertentu (aspal kelas kinerja) adalah aspal yang dikelompokkan berdasarkan kinerjanya pada temperature yang berbeda. Pada penelitian ini, aspal yang digunakan adalah Asbuton Pracampur dari PT. Performa Alam Lestari yang berdasarkan pengujian Balai Bahan Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan menggunakan alat DSR (Dynamic Shear Rheometer) menghasilkan nilai 1,5250 (>1,0) sehingga dapat dikategorikan sebagai aspal kelas kinerja.

Pekanbaru, Balai Riau - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan nilai stabilitas marshall campuran berapal panas Lapisan Aus (AC-WC) menggunakan aspal Pen 60/70 dan campuran aspal panas menggunakan Asbuton Pra Campur. Material dan Job Mix Formula yang digunakan sama. Yang dibedakan hanya jenis aspalnya. Berdasarkan hasil pengujian Marshal terhadap 29 sampel benda uji marshall, diperoleh nilai rata-rata stabilitas marhsall benda uji yang menggunakan aspal pen adalah sebesar 1.220, sedangkan nilai rata-rata stabilitas marshall benda uji menggunakan Asbuton Pracampur adalah sebesar 1.338. Nilai Stabilitas Marshall Marshall benda uji yang menggunakan Asbuton Pracampur lebih tinggi 10% dibandingkan benda uji yang menggunaka Aspal Pen 60/70.

Aspal konvensional yang banyak digunakan saat ini dianggap sudah tidak dapat menampung beban kendaraan yang semakin tinggi. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya kerusakan dini perkerasan lentur yang terjadi. Kerusakan ini diakibatkan karena perkerasan lentur mengalami kelelahan (fatique). Untuk mencegah kelelahan aspal yang terlalu cepat, diperlukan aspal khusus dengan kinerja yang lebih baik daripada aspal konvensional. Salah satu aspal non konvensional yang tahan terhadap kelelahan akibat beban berlebih adalah Aspal Kelas Kinerja (Performance Grade Asphalt). Aspal kelas kinerja dapat menahan kelelahan karena memiliki nilai titik lembek yang lebih tinggi dibandingkan aspal konvensional dan memiliki sifat seperti karet atau elastomer yaitu memiliki daerah elastis non linear yang sangat besar.

Pada proyek Preservasi Ma. Lembu – Batas Sumbar, terdapat dua jenis aspal yang digunakan untuk Campuran Beraspal Panas, yaitu Aspal Pen 60.70 dan Asbuton Pra Campur. Berdasakan pengujian Laboratorium Balai Bahan Direktorat Bina Teknis Jalan dan Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terhadap Asbuton Pra Campur PT. Performa Alam Lestari menggunakan alat DSR (Dyanmic Shear Rheometer), didapat nilai 1,525 (>1) sehingga dapat dikategorikan sebagai Aspal Kelas Kinerja (Performance Grade Asphalt). Harga penawaran pada proyek Preservasi Ma, Lembu – Batas Sumbar untuk item pekerjaan Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC) menggunakan Aspal Pen 60/70 adalah sebesar Rp.1.495.649,23 sedangkan harga penawaran menggunakan Asbuton Pracampur adalah sebesar Rp.1.519.367,96. Harga penawaran AC-WC menggunakan Asbuton Pracampur hanya lebih mahal 1,6% bila dibandingkan harga penawaran AC-WC menggunakan Aspal Pen 60/70.

Dari segi pelaksanaan, perbedaan proses produksi Campuran Beraspal Panas menggunakan Aspal Pen 60/70 dan Asbuton Pra Campur hampir sama. Perbedaannya hanya terletak pada ketel pemanasan aspal. Asbuton Pra Campur membutuhkan 4 (empat) sirkulasi untuk memanaskan aspalnya dengan tujuan untuk mengurangi pengendapan mineral halus dalam aspal. Berbeda dengan ketel pada Aspal Pen 60/70 yang hanya membutuhkan 2 (dua) sirkulasi.

Berdasarkan hasil pengujian terhadap nilai Stabilitas Marshall Campuran Beraspal Panas Asbuton Pra Campur yang rata-rata lebih tinggi 10% dibandingkan dengan Aspal Pen 60/70, sedangkan harganya hanya lebih tinggai 1,6%, penggunaan Asbuton Pra Campur sebagai Aspal untuk pekerjaan Campuran Beraspal Panas dapat dipertimbangkan sebagai pilihan karena dapat meningkatkan kinerja perkerasan lentur dengan hanya sedikit kenaikan biaya.