Home Logo

Pembangunan Duplikasi Jembatan NILO di Lintas Timur Riau, Rampung.


Jum'at, 06/05/2022 00:00:00 WIB |   Berita/Umum |   200

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan duplikasi Jembatan Sungai Nilo di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Pembangunan duplikasi jembatan dibangun tepat di samping jembatan utama dengan tujuan meningkatkan konektivitas dan memperlancar distribusi barang dan jasa di Jalan Lintas Timur Provinsi Riau ke Provinsi Jambi.

 

Pekanbaru, Balai Riau – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono,

Mengatakan, konektivitas antar-kawasan perlu terus ditingkatkan agar aliran barang, jasa, manusia lebih lancar, dan efisien. Konektivitas yang baik, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover, dan underpass akan memberikan dampak peningkatan konektivitas antar kawasan, disamping memberikan alternatif bagi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas perekonomian,” kata Menteri Basuki.

Kepala BPJN Riau, T Yuliansyah,  mengatakan, pembangunan duplikasi Jembatan Nilo dilakukan untuk menghubungkan ruas jalan nasional Lintas daerah Lago menuju Sorek. Menurutnya, Jembatan Nilo merupakan infrastruktur vital bagi masyarakat di Kabupaten Pelalawan.

“Pembangunan duplikasi jembatan Sungai Nilo sangat perlu dilaksanakan. Untuk menghindari terjadi musibah atau potensi bencana, karena tidak dapat melayani tonase kendaraan yang melewati  jembatan lama. Mengingat jembatan lama sudah berusia tua, yakni berusia 40 tahun,” kata Yuliansyah.

Pekerjaan duplikasi Jembatan Nilo dengan panjang 300 meter dan jembatan pendekat sepanjang 275 meter, serta lebar 9 meter, dengan tipe jembatan rangka baja A60 di kilometer 85+000 Jalintim Riau, Kabupaten Pelalawan.

Konstruksi jembatan dilaksanakan kontraktor PT Semangat Hasrat Jaya-PT Tata Inti Sepakat (KSO) dan PT Dhanesmantara Consultant-PT Epadascon Permata-PT Raissa Gemilang,  KSO selaku konsultan supervise. Konstruksi Jembatan Nilo terletak di samping jembatan lama, yang dibiayai menggunakan Surat Berharga Syariah Negara(SBSN) dengan anggaran sebesar Rp 98,6 miliar.