Teknologi Mortar Busa : Tingkatkan Efisiensi Pembangunan dan Dukung Keberlanjutan Lingkungan
Kamis, 16/01/2025 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 43

Asosiasi Profesi Jabatan Fungsional Penata Kelola Pelaksana Jalan dan Jembatan (ASPROF PKPLJJ) DPD Provinsi Riau berkolaborasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Riau menyelenggarakan Webinar terkait Teknologi Mortar Busa pada hari Kamis 16 Januari 2024. Dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten dalam hal teknologi mortar busa ini yaitu Bapak Hardiansyah Putra, S.T., M.Sc dari Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur, Bapak Efendi Darmawi, S.T dari PT. Chandra Cipta Sarana, Bapak Indrayansyah dari PT. Bangka Cakra Karya dan Bapak Petrus Jusup Djanting dari PT. Putra Samacon Mandiri.
Dengan diikuti oleh 347 peserta, webinar ini dibuka oleh Kepala BPJN Riau Bapak Dr. Ir. Yohanis Tulak Todingrara, M.T dan Ketua ASPROF PKPLJJ DPD Provinsi Riau Bapak Dr. Alfa Adib Ash Shiddiqi, S.T., M.Sc. Webinar ini sangat bermanfaat untuk memperdalam ilmu, memperluas wawasan dan pengetahuan terkait teknologi mortar busa.
Selain itu Ahli Utama JFPKPLJJ sekaligus Ketua DPP Asosiasi Profesi JFPKPKJJ Bapak Sugiyartanto dalam webinar ini mengatakan bahwa dengan adanya acara ini diharapkan dapat diketahui secara lebih efektif perbandingan antara mortar busa dengan foam sehingga bisa mempengaruhi perancangan konsep-konsep jenis konstruksi kedepannya serta pemanfaatan TKDN yang paling tinggi khususnya untuk wilayah Provinsi Riau.
Tahun lalu, BPJN Riau dihadapi permasalahan tanah gambut di Lokasi jalan Simpang Batang – Simpang Kulim di Kabupaten Rokan Hilir. Ada 3 opsi penanganan yaitu mortar busa, geoform dan pileslab. Untuk geoform dan pileslab mempunyai harganya yang cukup tinggi maka dipilihlah teknologi mortar busa. Webinar ini adalah untuk mendeskripsikan hasil dari penerapan teknologi mortar busa pada lokasi tersebut setelah selesainya pekerjaan.
Untuk Pembangunan infrastruktur di Provinsi Riau, teknologi Mortar Busa menjadi sebuah terobosan yang relevan karena kelebihan yang dimiliki oleh mortar busa yaitu diantaranya bobot yang ringan, daya tahan yang baik terhadap beban dan cuaca ekstrem serta kecepatan aplikasi yang tinggi, sehingga cocok untuk geografis di provinsi Riau yang beragam dan cenderung memiliki tanah yang lunak karena curah hujan yang tinggi. Lokasi jalan Simpang Batang – Simpang Kulim adalah salah satunya.
‘Dengan aplikasi penggunaan mortar busa sebagai pengganti timbunan tanah pada tanah lunak atau gambut ataupun timbunan tinggi pada longsoran, maka beban timbunan akan berkurang sehingga mengurangi penurunan, meningkatkan stabilitas dan pada longsoran akan mengurangi beban yang dipikul oleh tanah dasar’, ungkap narasumber Bapak Hardiansyah Putra, S.T., M.Sc.
Manajer Pelaksana PT. Chandra Cipta Sarana Bapak Efendi Darmawi, S.T mengatakan bahwa untuk tipikal konstruksi jalan menggunakan material ringan mortar busa, pada lapisan pondasi bawah timbunan menggunakan UCS min 800 kPa, sedangkan untuk lapisan pondasi atas dengan ketebalan minilam 30 cm menggunakan UCS min 2000 kPa.
Sementara itu dari agen produksi mortar busa PT. Putra Samacon Mandiri Bapak Petrus Jusup Djanting menjelaskan bahwa Foam Agent adalah suatu jenis bahan kimia yang bila dicampur dengan air akan menghasilkan busa yang stabil dan dapat menghasilkan mortar yang lebih ringan. Bahan Baku pembuatan Foam Agent mengandung protein nabati atau sejenisnya yang dapat menghasilkan gelembung terpisah yang stabil sehingga dapat menghasilkan campuran material ringan.
Diharapkan teknologi mortar busa ini dapat di optimalkan di proyek-proyek yang ada di Provinsi Riau tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi Pembangunan tapi juga untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.