BPJN Riau Terapkan Tata Cara Sertifikasi Laik Operasi AMP dan Batching Plant melalui Digitalisasi Proses “SOLERAM”
Jum'at, 20/06/2025 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 21

Sertifikasi Laik Operasi bertujuan memastikan bahwa AMP dan Batching Plant yang digunakan pada proyek infrastruktur telah memenuhi standar teknis dan keselamatan kerja sesuai ketentuan yang berlaku. Sertifikasi ini menjadi salah satu syarat sebelum unit produksi dapat digunakan dalam kegiatan konstruksi jalan nasional.
Kepala Seksi Preservasi BPJN Riau, Irfan Hidayat, menjelaskan bahwa sertifikasi ini merupakan bentuk kontrol mutu dari pemerintah agar material yang dihasilkan memenuhi spesifikasi. “Melalui SLO, kami memastikan bahwa peralatan produksi material konstruksi berada dalam kondisi laik dan siap mendukung pekerjaan yang berkualitas,” ujar Irfan.
Adapun tata cara Sertifikasi Laik Operasi AMP dan Batching Plant di BPJN Riau meliputi lima tahap utama:
- 1. Pengajuan Permohonan
Pemilik AMP atau Batching Plant mengajukan permohonan sertifikasi ke BPJN Riau dengan melampirkan dokumen administrasi seperti spesifikasi alat, hasil kalibrasi timbangan, serta dokumen kepemilikan atau kerja sama operasional.
- 2. Pemeriksaan Dokumen dan Penjadwalan Inspeksi
Tim teknis BPJN melakukan verifikasi dokumen dan menyusun jadwal inspeksi lapangan.
- 3. Inspeksi Lapangan
Pemeriksaan fisik dilaksanakan terhadap unit produksi, meliputi kondisi peralatan utama, sistem kontrol mutu, dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
- 4. Evaluasi Hasil dan Penerbitan Sertifikat
Jika memenuhi persyaratan, BPJN Riau menerbitkan Sertifikat Laik Operasi yang berlaku selama dua tahun. Jika ditemukan kekurangan, pemilik unit diberi waktu untuk melakukan perbaikan sebelum evaluasi ulang.
- 5. Pemantauan dan Pengawasan Berkala
Selama masa berlaku sertifikat, BPJN Riau tetap melakukan pemantauan untuk memastikan unit tetap laik dan beroperasi sesuai standar.
Proses ini kini didukung oleh digitalisasi tata kelola melalui sistem SOLERAM (Sertifikasi Online Laik Operasi AMP dan Batching Plant). SOLERAM bukanlah aplikasi tersendiri, namun merupakan bentuk transformasi digital terhadap seluruh proses sertifikasi — dari pengajuan hingga pelaporan hasil inspeksi — yang lebih efisien, terdokumentasi, dan akuntabel.
“Digitalisasi melalui SOLERAM ini merupakan langkah nyata dalam mendukung reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik, khususnya di bidang teknis jalan dan jembatan,” jelas Irfan Hidayat.
BPJN Riau mengimbau seluruh penyedia jasa dan kontraktor untuk memastikan bahwa AMP dan Batching Plant yang digunakan dalam pekerjaan telah memiliki Sertifikat Laik Operasi yang sah. Ini merupakan bentuk tanggung jawab bersama untuk mewujudkan infrastruktur jalan nasional yang andal, aman, dan berkelanjutan.