PPK 3.1 Prov. Bali Tangani Longsor di 14 Titik Rawan Jalan Nasional Singaraja-Pegayaman
Rabu, 21/08/2024 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 16
Ruas Jalan Bts. Kota Singaraja - Mengwitani, yang merupakan jalan nasional penting di wilayah tengah Pulau Bali, ruas jalan ini menghubungkan Bali Utara dengan Bali Selatan dan melintasi sejumlah destinasi wisata terkenal seperti Kebun Raya Eka Karya, Danau Beratan, Danau Buyan, serta Pantai Lovina yang populer dengan keindahan pantai berpasir hitam dan atraksi lumba-lumba.
Pada tanggal 12 Maret 2024, wilayah Ruas Jalan Bts. Kota Singaraja - Pegayaman di Provinsi Bali mengalami bencana longsor akibat cuaca ekstrem. Hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkan longsor di titik 4, dampak dari bencana longsor mengakibatkan terputusnya aliran listrik, serta material longsor menutup badan jalan dan terjadi kemacetan serta berpotensi mengancam keselamatan pengguna jalan.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur – Bali melalui PPK 3.1 Prov. Bali segera melakukan penanganan darurat untuk membuka Kembali konektivitas di ruas tersebut, dengan melakukan pembersihan material longsor dan pohon yang menghalangi badan jalan serta saluran drainase. Selain itu, rambu peringatan dan water barrier dipasang untuk memastikan keamanan pengguna jalan.
Noor Fachrie, ST, MT Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional III (PJN III) Prov. Bali, menjelaskan pihaknya beserta PPK 3.1 Prov. Bali telah mengidentifikasi setidaknya ada 14 titik rawan longsor di ruas jalan Bts. Kota Singaraja – Pegayaman.
“Langkah penanganan permanen kini tengah berjalan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 13,5 miliar. Penanganan ini difokuskan pada 7 titik longsor, termasuk Titik 1, 1A, 1B, 4, 4A, 4B, dan 4C.” Ungkap Noor Fachrie.
Hal senada juga diungkap Pramono Tri Yulianto PPK 3.1 Prov. Bali saat ini pihaknya tengah melakukan penanganan pada titik 4 dengan melakukan Pasangan Batu, Soil Nailing, Geomembran, Geotektil, Geograde, Bronjong, Struktur DPT Fc 15 dan 10, Shotcrete, Saluran Uditch 100 x 100 dan 40 x 40 dan Aspal AC-WC ,AC – BC,
Lebih lanjut, titik longsor 4A dan 4B juga sedang ditangani dengan metode serupa, termasuk tambahan pekerjaan bronjong untuk memperkuat struktur tanah, serta pekerjaan pengembalian kondisi.
“Di titik longsor 1A, dilakukan pekerjaan DPT serta perbaikan drainase untuk mencegah erosi lanjutan. Di titik 1B, selain perbaikan drainase, dilakukan juga pekerjaan penahan tanah tambahan dengan teknik shortcrete dan Soil nailing.” Ungkap beliau.
program pemeliharaan lanjutan akan dilakukan untuk menjaga kondisi lereng dan tebing. Program ini direncanakan akan dilanjutkan hingga tahun anggaran 2025 berdasarkan hasil validasi kondisi lereng dan tebing yang berpotensi memerlukan penanganan lebih lanjut.
Selain melaksanakan pekerjaan penanganan DPT, PPK 3.1 Prov. Bali juga tengah melaksanakan paket preservasi di ruas Sp. Kediri - Bts. Kota Singaraja, Mengwitani - Dalam Kota Denpasar, Paket preservasi yang dilaksanakan mencakup beberapa aspek pemeliharaan jalan dan jembatan yakni pekerjaan mayor dan minor pada jalan, penanganan titik rawan kecelakaan, pemeliharaan dan normalisasi saluran drainase, serta pemeliharaan jembatan.
Guna menjaga kemantapan jalan agar sesuai rencana, Pramono mengatakan pihaknya juga secara berkala melakukan pemeliharaan rutin seperti pemotongan rumput di rumija (ruang milik jalan) dan area jembatan, serta pembersihan bahu jalan dan inlet-inlet pada trotoar.
“Dengan berbagai langkah yang telah diambil, diharapkan proses preservasi ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan pengguna jalan di Bali.” Tutup Pramono.