BBPJN Jatim – Bali Siapkan Infrastruktur Jalan Dan Jembatan Sambut KTT G20 Di Bali
Senin, 28/03/2022 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 155
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Roma, Italia, telah ditutup pada 31 Oktober 2021. Hari itu juga, dilaksanakan serah terima presidensi dari Italia (selaku presidensi G20 tahun 2021) kepada Indonesia. Melalui serah terima tersebut, Indonesia secara resmi memegang tampuk Presidensi G20 tahun 2022 selama satu tahun, yaitu mulai 1 Desember 2021 hingga November 2022.
Selama masa presidensi, Indonesia akan memimpin rangkaian pertemuan guna menentukan agenda prioritas, yang akan dipungkasi dengan pelaksanaan KTT pada bulan November 2022. Menurut Siaran Pers Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, rangkaian pertemuan G20 direncanakan sejumlah 150 pertemuan dan side events selama 12 bulan. Sesuai yang ditetapkan pemerintah, Provinsi Bali menjadi tempat utama rangkaian pertemuan G.20 tersebut.
Guna menyambut pertemuan akbar tersebut, Provinsi Bali telah mulai bersiap untuk berbenah sebagai tuan rumah yang baik. Kesuksesan menggelar IMF-WBG Annual Meetings pada tahun 2018 yang lalu menjadi panduan pelaksanaan kegiatan berskala internasional di Pulau Dewata.
Infrastruktur jalan dan jembatan menjadi salah satu fokus pembenahan menyambut gelaran akbar ini. Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali Ditjen Bina Marga melakukan preservasi jalan dan jembatan pada ruas-ruas jalan akses menuju venue-venue yang menjadi lokasi pertemuan.
Menurut Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) Provinsi Bali, Suparyanto, ST., M.Sc., terdapat beberapa venue penting yang akan menjadi ajang pertemuan dan event, seperti Showcase Mangrove, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), dan The Apurva Kenpinski Hotel. “Adapun 7 ruas jalan dan 5 buah jembatan menuju venue tersebut akan menjadi prioritas untuk memperoleh penanganan seperti rehabilitasi minor berupa overlay 1 lapis”, lanjut Suparyanto.
Pihak P2JN Provinsi Bali sendiri telah mempersiapkan perencanaan salah satunya adalah paket perencanaan pada ruas jalan nasional yang meliputi rencana penanganan rehabilitasi 5 buah jembatan, penanganan 7 ruas jalan, penggantian trotoar, serta penataan landscape pada median (jalan) dan Underpass Ngurah Rai dan Dewa Ruci.
Adapun ruas jalan tersebut meliputi Ruas 1 (Sp. Pesanggaran - Gerbang Benoa, Sp. Kuta - Sp. Pesanggaran, Sp. Kita - Tugu Ngurah Rai) sepanjang 7 km, Ruas 2 (Sp. Bandara - Tugu Ngurah Rai, Sp). Tugu Ngurah Rai - Nusa Dua) sepanjang 4,3 km, Ruas 3 (Jimbaran - GWK) sepanjang 4,2 km, Ruas 4 (Tugu Ngurah Rai - Nusa Dua) sepanjang 5,5 km, Ruas 5 (Jl. Pesanggaran - Sanur) sepanjang 8,4 km. Perencanaan peningkatan jalan juga dilaksanakan pada Ruas Jalan Sp. Siligita - Kempinski, serta Showcase Mangrove (jalan dalam kawasan) sepanjang 6,5 km.
Menurut Suparyanto, dalam proses perencanaan penanganan ruas jalan tersebut sejauh ini belum menemui kendala yang berarti. “Namun ada beberapa hal yang perlu ditekankan dan diperhatikan yaitu pada ruas Sp Siligita ke arah The Apurva Kepinski Hotel yaitu berupa pelebaran sehingga membutuhkan lahan pada dua titik sehingga perlu dukungan daerah setempat”, jelas Suparyanto.
Lebih lanjut, Suparyanto berharap agar yang sudah direncanakan oleh P2JN Provinsi Bali terkait persiapan KTT G20 bidang jalan dan jembatan ini dapat diaplikasikan atau diterapkan di lapangan dan tanpa banyak perubahan desain. “Saya juga berharap agar agar pelaksanaan KTT G20 ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses serta dapat memulihkan perekonomian khususnya di Bali”, pungkasnya.
Harapan tersebut seirin sejalan dengan tema Presidensi G20 tahun 2022, yaitu “Recover Together, Recover Stronger”. Tema tersebut menyiratkan ajakan Indonesia agar seluruh dunia untuk bersama-sama dapat mencapai pemulihan bersama-sama pasca penanganan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama sekitar 2 tahun ini.