Home Logo

Pembangunan Flyover Aloha di Sidoarjo: Sinergi Pemerintah untuk Mengurai Kemacetan


Selasa, 02/05/2023 00:00:00 WIB |   Berita/Umum |   6038

Pembangunan flyover Aloha di Sidoarjo merupakan upaya sinergi antara pemerintah daerah dan Kementerian PUPR untuk mengatasi kemacetan di ruas Surabaya-Sidoarjo. Pembangunan ini dilakukan di atas perlintasan kereta api yang menjadi salah satu titik kemacetan. Pemerintah daerah bertanggung jawab atas pembebasan lahan, sementara BBPJN bertugas dalam pembangunan struktur flyover. Pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan kelancaran lalu lintas dengan memperhatikan kualitas, anggaran, dan waktu.

 

PPK 3.4 Prov.Jatim (Surabaya - Waru - Sidoarjo) Mhd. Zaim Zul, S.ST., MT. selaku pelaksanan pembangunan flyover Aloha menyampaikan, pembangunan tersebut merupakan sinergi antara pemerintah daerah dalam hal ini kabupaten Sidoarjo dengan Kementerian PUPR melalui BBPJN Jatim – Bali.

 

Hal tersebut tertuang dalam nota kesepakatan yang telah ditandatangani, salah satu isi nota kesepakatan tersebut Kabupaten Sidoarjo bertugas dan bertanggung jawab dalam pembebasan lahan, sedangkan BBPJN bertugas dan bertanggung jawab dalam Pembangunan Struktur flyover Aloha.

 

“Sinergi ini Flyover Aloha (APBN) dan Pembangunan Frontage serta pelebaran simpang tiga bangah (APBD Kab. Sidoarjo)) merupakan upaya untuk mengatasi kemacetan terutama di bundaran Aloha yang selama ini menjadi keluhan” ungkap Zaim Zul.

 

“Kami selaku pelaksana teknis pembangunan flyover Aloha akan melaksanakan pembangunan secara tepat mutu, tepat biaya, dan tepat waktu, mengingat lokasi pembangunan berdekatan dengan jalan nasional serta dengan jalur kereta api, apalagi jika sudah jam kerja dan pulang kerja, dan  tapi kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatur lalu lintas.” Terang Zaim Zul.

 

Kepala Bidang Pembangunan Jalan Dan Jembatan Ayu Pertimasari Sekar Handayani., ST., MT. juga mengingatkan terkait dengan penerapan K3 kepada penyedia jasa.

“Untuk penerapan K3 jangan sampai lalai karena lokasinya dekat dengan jalan utama dan juga diperhatikan pengaturan lalulintas terutama pada jam kerja sehingga mengurangi ketidaknyaman pengguna jalan.” Imbuh Ayu.

 

Nanti Jalan Layang Aloha akan memiliki total panjang jembatan 858 meter dengan rincian panjang FO1 (Sidoarjo – Juanda) 435 meter, serta panjang FO2 (Juanda – Surabaya) sepanjang 423 meter. Dengan lebar jembatan 9 meter, lebar jalan 7 meter.

Terkait dengan pemeliharaan flyover Aloha jika sudah rampung, Zaim Zul mengatakan pemeliharaan jembatan khusunya FO Aloha ini untuk penanganan pemeliharaan disesuaikan dengan hasil tinjau lapangan oleh petugas penilik lapangan yang telah disiapkan dan penanganan pemeliharaan disesuaikan dengan hasil survey tersebut.

 

“Kami juga berharap peran serta dari masyarakat khususnya pengguna jalan untuk ikut serta serta dalam menjaga dan memelihara kondisi infrastruktur FO Aloha agar tercapai tujuan dan manfaatnya.”  Kata Zaim Zul.