BBPJN Jatim-Bali Siapkan Infrastruktur Jalan Nasional Demi Mudik Aman dan Nyaman
Kamis, 06/03/2025 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 21
Sidoarjo, 06 Maret 2025 – Untuk memastikan kondisi infrastruktur jalan dan jembatan yang akan digunakan sebagai jalur mudik lebaran 2025 dalam kondisi mantap, khususnya di ruas jalan nasional Jawa Timur – Bali. BBPJN Jatim – Bali melaksanakan monitoring dan evaluasi di sejumlah ruas jalan nasional Jawa Timur – Bali.
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Kementerian PUPR, Yudha Mediawan, bersama Direktur Preservasi I Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dr. Ir. Nyoman Suaryana, M.Sc. yang tergabung dalam tim pemantauan wilayah Jawa Timur – Bali, memberikan arahan di aula BBPJN Jatim – Bali kepada seluruh Kasatker dan PPK di lingkungan BBPJN Jawa Timur - Bali. Kegiatan ini bertujuan memastikan seluruh infrastruktur jalan nasional dalam kondisi optimal guna mendukung kelancaran arus mudik dan balik selama Idul Fitri 2025.
Yudha Mediawan dalam arahannya memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran BBPJN Jatim - Bali, khususnya PPK, yang telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam mempercepat perbaikan jalan. Dari hasil pantauan, beberapa ruas jalan telah mencapai progres di atas 80%. Yudha menekankan pentingnya aspek estetika dengan membersihkan rumput liar di median dan bahu jalan secara rutin.
“Jalan yang baik bukan hanya mulus, tetapi juga bersih dan tertata rapi. Penimbunan agregat di bahu jalan serta pembuatan tali air di kiri dan kanan jalan penting untuk mencegah genangan air yang dapat merusak struktur jalan,” ujar Yudha.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh pekerjaan fisik di jalan nasional harus berhenti pada H-10 sampai H+10 Idul Fitri agar infrastruktur jalan dan jembatan dapat berfungsi secara optimal sebagai jalur mudik dan arus balik. Posko lapangan harus didirikan di lokasi-lokasi strategis, dilengkapi tanda pengenal Kementerian PUPR, dan mudah diakses masyarakat.
Yudha Mediawan menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran BBPJN Jatim - Bali atas dedikasi dan kerja keras dalam menjaga kualitas infrastruktur jalan. “Saya yakin teman-teman sudah bekerja dengan keras dan baik. Mari kita wujudkan mudik yang aman, nyaman, dan lancar bagi masyarakat,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Nyoman Suaryana menegaskan bahwa kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) menekankan pentingnya proses tindak lanjut atas temuan di lapangan. Setiap hasil pantauan diharapkan segera disampaikan kepada PPK dan Satker terkait untuk ditindaklanjuti sebelum H-10 Lebaran.
“Kami meminta agar para Kasubdit tidak hanya melaporkan, tetapi juga memonitor tindak lanjut perbaikan. Jika diperlukan, pengecekan ulang akan dilakukan sebelum H-10 guna memastikan seluruh catatan telah ditindaklanjuti,” tegasnya.
Batas akhir pengerjaan perbaikan jalan ditetapkan pada 21 Maret 2025, “H-10 diharapkan sudah tidak ada lagi pekerjaan konstruksi karena diperkirakan mulai ada peningkatan arus mudik, posko lapangan sudah harus aktif. Lokasi posko, daerah rawan banjir, dan titik rawan longsor juga harus terintegrasi dalam sistem koordinasi Bimtek,” jelas Nyoman.
Dalam aspek teknis, Nyoman memberikan arahan terkait metode perbaikan retakan jalan menggunakan poxy sealant untuk mencegah masuknya air yang dapat memperparah kerusakan. Ia juga menyoroti pentingnya kualitas tambalan lubang yang harus diratakan dan dipadatkan agar tidak membahayakan pengguna jalan.
Selain itu, Nyoman meminta pembaruan data lokasi posko, daerah rawan banjir, dan titik rawan longsor segera disampaikan ke Bimtek untuk keperluan paparan Menteri PUPR di DPR.
Mengakhiri arahannya, Nyoman memberikan motivasi kepada seluruh jajaran BBPJN Jatim - Bali untuk tetap semangat dalam menjalankan tugas meski di tengah keterbatasan anggaran. “Mari kita tunjukkan bahwa PUPR hadir dan siap melayani masyarakat selama arus mudik Lebaran,” pungkasnya