Uji Coba Fungsional Dilakukan, Jembatan Kretek II Dibangun Menggunakan Teknologi Khusus Antisipasi Gempa
Kamis, 02/02/2023 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 859
Bantul - Jembatan Kretek II merupakan jembatan penghubung Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) antara kawasan Pantai Parangtritis dan Pantai Samas, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta telah dilakukan uji coba fungsional mulai Selasa, (31/01). Acara ini dihadiri oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih dan didampingi oleh PPK 1.4 Provinsi D.I. Yogyakarta, Julian Situmorang.
Struktur Jembatan Kretek II menggunakan PCI Girder dan pile slab yang membentang sepanjang hampir 600 meter di atas Sungai Opak.
“Jembatan Kretek II ini dibangun di Pansela Yogya, Pansela Jawa membentang dari Samas ke arah Parangtritis, panjang totalnya penanganan kita terakhir itu 2.6 KM, untuk jembatannya sendiri hampir 600 meter. Untuk struktur jembatannya, untuk jembatan utama kita menggunakan PCI Girder untuk struktur atasnya, lalu jembatan pendekat kita gunakan pile slab. Untuk lebarnya sendiri di sini ada 4 lajur ditambah dengan nanti ada pedestrian juga di sebelah kiri dan kanan jembatan,” ungkap Julian.
Lokasi jembatan yang berada di wilayah rawan gempa dan likuifaksi atau pergerakan tanah, Jembatan Kretek II dibangun dengan menggunakan teknologi-teknologi khusus yang telah dirancang untuk dapat menjaga bangunan jembatan tetap kokoh hingga 100 tahun ke depan.
“Untuk teknologi yang diterapkan di Jembatan Kretek II ini terutama terkait dengan mitigasi bencana, jadi ada beberapa teknologi yang kita pasang. Yang pertama kita menggunakan Lead Rubber Bearing (LRB) sebagai dudukan girder, ini dikarenakan adanya potensi gempa bumi di daerah Jembatan Kretek II ini karena lokasinya yang berada dekat dengan sesar. Lalu selain itu, pada sisi operate timbunan kita menggunakan MSE Wall,” jelas Julian.
Selain menggunakan LRB dan MSE Wall, soil replacement sedalam 3 meter juga dilakukan pada tanah yang liquified menjadi non-liquified mengingat adanya potensi likuifaksi dikarenakan daerah tanah di Jembatan Kretek II merupakan tanah berpasir.
Jembatan Kretek II mengadopsi konsep pertanian yang merupakan representasi dari visi misi Gubernur D.I. Yogyakarta, Among Tani Dagang Layar dalam beautifikasi bangunan pelengkapnya. Stilisasi padi, Burung Kuntul, hingga Luku melengkapi beautifikasi jembatan ini.
“Konsepnya adalah pertanian, dapat dilihat pada yang pertama mungkin bentuk PJU, PJU itu merupakan stilisasi dari padi. Selain itu, di daerah railing jembatan itu ada Burung Kuntul yang merupakan burung yang hidup di sawah dan banyak ditemukan di daerah Bantul. Kemudian yang terakhir adalah Luku, yang berwarna merah, Luku jembatan ini merupakan bajak stilisasi dari bajak sawah, sehingga kita mencoba menjadikan konsep pertanian ini kita turunkan dalam bentuk-bentuk beautifikasi Jembatan Kretek,” tutur Julian.
Bupati Bantul, Halim, pun menghimbau kepada para masyarakat untuk ikut merawat Jembatan Kretek II dan tidak melakukan aktivitas ekonomi di bahu jalan sepanjang jembatan tersebut demi keamanan dan kenyamanan bersama.
“Saya menghimbau kepada masyarakat di sekitar Jembatan Kretek ini juga turut merawat, jangan gunakan bahu jalan ini untuk aktivitas ekonomi karena di samping berbahaya, juga itu akan mengurangi estetika, artistika Jembatan Kretek II yang sudah menjadi ikonnya Kabupaten Bantul sebagai salah satu bangunan yang megah, bangunan yang bahkan menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Bantul,” imbaunya.
Halim juga menjelaskan bahwa pihaknya akan menata kawasan di sekitar Jembatan Kretek II salah satunya disediakan sarana wisata di lokasi yang lebih representatif, memadai, dan juga aman.
“Kita akan terus menata kawasan ini, sehingga kawasan Jembatan Kretek II ini nanti akan menjadi salah satu kebangkitan ekonomi di Kabupaten Bantul dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Nanti akan kita sediakan sarana untuk wisata di sekitar jembatan ini. Tentu di tempat yang lebih representatif, yang memadai, yang aman,” jelasnya.
Keberadaan Jembatan Kretek II tersebut pun disambut dengan antusias oleh warga sekitar dan diharapkan dapat memberikan perubahan-perubahan progresif di berbagai sektor ke depannya. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Nanang Andarwanto, warga Desa Parangtritis.
“(Jembatan Kretek II) sangat berpengaruh dan sangat berdampak positif bagi kelancaran ataupun akses baik wisata, pertanian, maupun akses dari warganya itu sendiri sebagai sarana yang sangat penting dan sangat menunjang untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” tuturnya. (Atika Utami)