Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah - DI Yogyakarta

Penanganan Cepat Kerusakan di Jalan Kartosuro Cegah Timbulnya Korban


Rabu, 11/04/2018 00:00:00 WIB |   Berita/Umum |   1935

Surakarta – Ruas Jalan Kartosuro – Batas Kota Surakarta adalah jalur yang tidak pernah sepi lalu lintasnya. Jalur utama akses antara Kota Semarang dengan Kota Surakarta ini dilalui oleh berbagai macam jenis kendaraan mulai dari kendaraan kecil hingga truk dan bus besar. Sehingga kerusakan jalan akan sangat berdampak pada keamanan dan kelancaran lalu lintas di sini.

Devi Alcita Candra, PPK Kartosuro – Surakarta – Mantingan menjelaskan tanda-tanda kerusakan di KM 9+710 di jalur yang menuju ke arah Semarang mulai terlihat pada hari Rabu (4/4) yaitu terlihat gejala penurunan badan jalan. Sempat mengira itu hanya kerusakan perkerasan aspal saja yang harus direkondisi, pihaknya mulai mendeteksi ada keanehan di gejala yang muncul di hari berikutnya.

“Kamis tapi kok terpusat satu titik akhirnya kita lakukan barikade untuk pengamanan arus lalu lintas. Kamis siang kita identifikasi dibongkar menggunakan alat berat, ternyata dibawah lapisan aspal sudah berlubang besar sedalam 2 – 2,5 meter seperti itu”.

Kecepatan gerak tim PPK Kartosuro – Surakarta – Mantingan ini telah mencegah terjadinya korban karena di bawah perkerasan aspal terdapat lubang yang cukup dalam yaitu sekitar 2,5 meter dengan lebar 4,8 meter dan panjang 3,6 meter. Sehingga ketepatan dalam pengambilan tindakan patut diapresiasi.

Penyebab Kerusakan

Setelah diselidiki dan dibongkar lebih lanjut, ditemukan turunnya timbunan tanah di bawah perkerasan aspal disebabkan adanya kerusakan di saluran Armco (baja tabung) yang melintang di bawah badan jalan.

“Ada korosi di saluran Armco sehingga berkarat dan sobek, separuh lingkaran bawah sudah terbuka, sehingga material (timbunan struktur jalan) masuk dari situ. Ketika air masuk, dia membawa material” ujar Devi.

Saluran Armco ini merupakan drainase yang berfungsi mengalirkan air dari daerah permukiman di sisi kiri. Daerah tersebut adalah daerah yang rawan banjir, sehingga ketika banjir, air dari permukiman tersebut masuk dan dialirkan ke saluran tersebut ke arah sungai yang berada di belakang bangunan di seberang titik kerusakan. Saluran yang cukup besar ini adalah saluran lama yang masih aktif dan dibangun pada tahun 1990-an oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Saluran Armco di bawah badan jalan

Upaya Penanganan

Langkah paling awal yang telah diambil oleh Devi dan tim adalah pemasangan barikade dan rambu-rambu. Agar pengendara yang melintas lebih waspada dan berhati-hati. Selain itu fungsi barikade ini juga untuk mengamankan wilayah kerja untuk penanganan.

Untuk kerusakannya sendiri akan dilakukan penggantian saluran yang rusak, melakukan timbunan ulang, serta perkerasan ulang. Ada 2 saluran yang akan diganti dengan box culvert dimensi 1,5 m x 1,5 m tebal 15 cm. Panjang penanganan ada 8 meter sehingga diperlukan kurang lebih 16 box.

“Penanganan butuh waktu sekitar 3 minggu dari hari ini (9/4) karena kita ada pemesanan dan sebagainya, mobilisasi dan mungkin kita akan bongkar lebih besar jadi kita butuh waktu sekitar 2 minggu sampai posisi top agregat nantinya” terang Devi.

Selama penanganan arus lalu lintas dari Surakarta ke Semarang masih bisa melalui satu lajur. Namun juga telah disiapkan adanya kemungkinan contra flow di jalur yang menuju Surakarta mengantisipasi libur akhir pekan (peak season) dan peningkatan kepadatan lalu lintas.

“Sementara ini kalau tidak peak season dan tidak crowded kita berlakukan seperti ini (1 lajur arah Semarang/Yogyakarta dan 2 lajur arah Kota Surakarta), namun jika terjadi crowded dan sibuk, maka akan diperlakukan contraflow pada jalur arah Kota Surakarta dan berkoordinasi dengan Satlantas dan Dinas Perhubungan setempat” pungkasnya.

Barikade di Lokasi Kerusakan Untuk Mengamankan Lalu Lintas