Pembangunan Tol Semarang – Demak Tetap Memperhatikan Tantangan Konstruksi
Selasa, 05/07/2022 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 2365
Semarang - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pada hari Senin (14/6) melakukan kunjungan kerja di Semarang tepatnya di lokasi trial embankment Pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi I. Pada kesempatan tersebut Menteri Basuki berpesan agar pelaksanaan pembangunannya memperhatikan aspek konstruksi, waktu, akuntabilitas dan tantangan teknis.
Kunjungan kerja tersebut juga didampingi Dirjen Bina Marga Hedy Rahardian, Kepala BBPJN Jateng-DIY Wida Nurfaida dan Kepala Satker Pembangunan Tol Semarang-Demak Yusrizal Kurniawan.
Jalan Tol Semarang – Demak secara keseluruhan memiliki panjang total 26,95 km yang dibangun dalam 2 Seksi. Seksi I merupakan dukungan pemerintah yaitu ruas Semarang/Kaligawe – Sayung ditangani oleh BBPJN Jateng-DIY dengan panjang 10,64 km dan saat ini masih dalam proses trial embankment sepanjang 0,4 km dengan progres fisik 7,63% yang direncanakan selesai 2 lapis timbunan pada Bulan Januari 2023. Diharapkan dari pekerjaan trial ini dapat memvalidasi kriteria-kriteria desain saat perencanaan seperti faktor keamanan, penurunan timbunan dan rembesan air laut, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk pekerjaan kontraktual yang saat ini masih dalam proses loan agreement (perjanjian pinjaman).
Tol Semarang – Demak ini bukan hanya sekedar tol biasa karena terintegrasi dengan tanggul laut untuk membantu mengatasi persoalan rob di Kota Semarang khususnya di Kaligawe hingga Sayung (Kabupaten Demak). Tanggul laut nantinya merupakan konstruksi timbunan pasir laut dengan 7 lapis setinggi 5,5 m hingga 6,5 m. Untuk memperkuat struktur timbunan di atas laut dengan fungsi sebagai stabilitas timbunan digunakan platform matras dan cerucuk bambu sebanyak 13 lapis.
Selain tanggul laut, terdapat pula 2 buah kolam retensi yaitu kolam retensi terboyo dan kolam retensi Sriwulan yang akan berfungsi sebagai pengendali banjir. Target pengendalian banjir dan rob diharapkan dapat berfungsi pada akhir tahun 2023 saat timbunan mencapai 3-4 lapis dan rumah pompa di kedua kolam retensi tersebut beroperasi.