Langkah Konkret BBPJN Jawa Tengah-DI Yogyakarta Hadapi Banjir Rob Kawasan Sayung
Jum'at, 15/08/2025 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 230

BBPJN Jawa Tengah-DI Yogyakarta terus berupaya semaksimal mungkin dalam menangani banjir rob yang terjadi di Kawasan Sayung, Kabupaten Demak. Berbagai langkah konkret telah dijalankan guna menjaga kelancaran lalu lintas dan kenyamanan pengguna jalan nasional.
Penanganan yang dilakukan tentunya melibatkan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Demak. Salah satu bentuk kolaborasi yang telah dilakukan adalah pemasangan kamera pengawas (CCTV) yang dapat diakses secara real-time melalui kanal YouTube CCTV DISHUB KAB. DEMAK, sehingga kondisi jalan dapat dipantau secara langsung oleh masyarakat.
Sementara itu, pekerjaan rutin seperti pembersihan drainase terus dilakukan agar air yang menggenang di jalan bisa dibuang secepatnya menuju sungai atau area penampung lainnya sehingga dapat meminimalkan risiko kerusakan jalan.
Selama menangani banjir rob yang terjadi di Kawasan Sayung, tentunya terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. "Salah satu tantangan selama ini yaitu mengenai saluran drainase yang dianggap sebagai tempat pembuangan air oleh masyarakat. Selain masyarakat, banyak juga pabrik yang membuang air yang ada di dalam area mereka ke saluran drainase," ujar Iwan Sugito, PPK 3.1 Provinsi Jawa Tengah.
Iwan menyampaikan pentingnya kolaborasi antar pemerintah setempat dalam mengedukasi masyarakat mengenai saluran drainase yang memiliki fungsi berbeda dengan tempat pembuangan air. Adapun fungsi saluran drainase adalah mengalirkan air yang menggenang di jalan secepatnya menuju sungai atau area penampung lainnya.
Sementara itu, sebagai solusi jangka panjang, saat ini tengah dilaksanakan pembangunan jalan tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan tanggul laut. Proyek ini dibangun di sisi utara jalan nasional, dengan tanggul lautnya yang berada lebih ke utara dari lokasi pembangunan jalan tol. Kehadiran tanggul laut ini diharapkan mampu menanggulangi banjir rob yang selama ini terjadi di Kawasan Sayung, sementara jalan tol Semarang-Demak berperan penting dalam mengurai kemacetan serta meningkatkan konektivitas antarwilayah.
"Jalan tol Semarang-Demak yang terintegrasi tanggul laut rencananya akan dioperasikan sepenuhnya pada tahun 2027 dan tanggul laut nya sendiri akan berfungsi sekitar tahun 2026. Jadi jalan tol Semarang-Demak dan tanggul laut memiliki fungsionalnya masing-masing," ujar Wandi Saputra, Kasatker PJT Semarang-Demak.
Wandi Saputra, Kasatker PJT Semarang–Demak, mengungkapkan harapannya agar masyarakat dan berbagai elemen pemerintah dapat bersama-sama meningkatkan kesadaran dalam penggunaan air tanah secara bijak. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah penurunan muka tanah yang terus terjadi, sehingga tidak setiap tahun harus bergantung pada peninggian tanggul. Selain itu, Iwan Sugito, PPK 3.1 Provinsi Jawa Tengah, menekankan pentingnya perencanaan sistem drainase yang lebih efektif. Menurutnya, air seharusnya dapat mengalir dari hulu ke hilir secara alami tanpa memerlukan bantuan pompa. Ia juga menegaskan perlunya penertiban agar saluran drainase dimanfaatkan sesuai fungsinya. (Tarisa)