Lajur Darurat Menanggulangi Kecelakaan di Fly Over Kretek
Jum'at, 06/09/2019 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 2866
BREBES – Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Fly Over Kretek menjadi perhatian serius dari berbagai pihak salah satunya Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII. Masyarakat sekitar FO Kretek merasa resah akibat kecelakaan yang terjadi dengan probabilitas tinggi hingga memunculkan beberapa aksi protes kepada pemerintah dan mendesak pemerintah agar lebih cepat mengambil tindakan serius.
Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional I Jawa Tengah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan keamanan di Fly Over Kretek seperti menambahkan guard rail, marka, median rubber stick, rumble strip atau marka kejut serta rambu-rambu peringatan. Meskipun demikian kecelakaan demi kecelakaan rupanya masih sering kali terjadi.
Dalam beberapa kesempatan rapat koordinasi yang melibatkan BBPJN VII, Kementerian Perhubungan, Pemkab Brebes, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) disepakati adanya penanganan jangka pendek antara lain: melarang truk lebih dari 2 sumbu dengan berat 8 ton melintasi Fly Over Kretek dengan memasang rambu-rambu larangan menuju arah Fly Over Kretek termasuk rambu larangan putar balik dan larangan berhenti (stop), melakukan sosialisasi rambu larangan, membuka jembatan timbang Ajibarang, pemasangan CCTV, serta pemasangan MCB atau pembatas jalan beton yang dilengkapi dengan alat peredam di persimpangan jalan lingkar selatan.
Adapun penanganan jangka menengah direkomendasikan oleh KNKT yang menjadi porsi Kementerian PUPR antara lain pembangunan lajur darurat permanen (escape ramp), perbaikan alinyemen horizontal oprit pada sisi utara Fly Over Kretek, dan lajur bawah FO Kretek.
Pembangunan Lajur Penyelamat
Penanganan jangka menengah yang telah dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan kecelakaan tersebut oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII melalui PPK 1.3 Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Jawa Tengah adalah pembangunan lajur darurat permanen (escape ramp) untuk melengkapi lajur darurat yang disiapkan oleh Dishub Brebes di persimpangan lingkar dan kota Bumiayu.
“Lajur penyelamat merupakan salah satu rekomendasi dari KNKT sebagai antisipasi maraknya kecelakaan lalu lintas dengan fatalitas tinggi di sekitar FO Kretek. Hal ini juga merupakan bukti dan komitmen nyata dari seluruh unsur BBPJN VII dalam menyediakan infrastruktur jalan yang berkeselamatan bagi seluruh pengguna jalan”
Lajur darurat permanen dibangun ± 200 meter dari utara fly over, dilengkapi dengan guard rail, susunan ban sebagai fender dan juga dinding penahan beton. Fasilitas kelengkapan tersebut difungsikan untuk lebih dapat meredam laju kendaraan ketika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti rem blong sehingga dapat lebih meminimalisir terjadinya kecelakaan yang bersifat fatal.
Perbaikan alinyemen horizontal dikerjakan dengan melakukan pelebaran ± 2 meter dari lebar eksisting jalan. Tujuan dari dilaksanakannya pekerjaan pelebaran alinyemen horizontal ini adalah untuk menghasilkan kondisi geometrik jalan yang mampu memberikan pelayanan lalu lintas secara maksimal. Disamping itu fungsi dari pelebaran alinyemen ini adalah untuk keamanan dan kenyamanan pengguna jalan dalam berlalu lintas, sehingga secara tidak langsung dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan.
Hingga saat ini proses pembangunan lajur penyelamat pada Fly Over kretek sudah terlaksana 100%. dengan selesainya pembangunan lajur penyelamat ini diharapkan angka kecelakaan yang terjadi di sekitar fly over tersebut dapat lebih terkendali, mengingat Fly Over Kretek merupakan bagian dari jalur penghubung antara jalur pantura dan pansela.
Truk Rem Blong Terhenti di Lajur Penyelamat
Pada tanggal 2 September 2019 lajur penyelamat ini rupanya langsung ‘diuji’ akibat truk yang mengalami rem blong di turunan Kretek arah utara (Prupuk). Kejadian ini berlangsung di saat jam pulang sekolah SMP Negeri 1 Paguyangan yang terletak di dekat Kretek. Kekhawatiran akan keselamatan anak-anak sekolah yang biasanya ramai menunggu angkutan di depan sekolah akhirnya bisa ditepiskan dengan berfungsinya lajur penyelamat.
“Alhamdulillah lajur penyelamat sudah selesai dibangun sehingga truk yang blong tersebut bisa mengalihkan laju kendaraan ke lajur penyelamat. Dari kejadian ini dapat dilihat lajur ini terbukti bermanfaat mengurangi laju kendaraan berat yang mengalami kegagalan fungsi rem” ujar Jodi Pujiadi, PPK 1.3 menyikapi kejadian tersebut.
Truk yang mengalami rem blong tersebut berhasil berhenti di lajur penyelamat sehingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Keberhasilan lajur penyelamat ini mendapatkan apresiasi dan respon positif dari masyarakat.
Jodi menambahkan bahwa timnya saat ini sedang dalam proses menyiapkan marka dan rambu-rambu sebagai kelengkapan lajur penyelamat dan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan pengendara di FO Kretek. Ini merupakan komitmen dan bukti nyata seluruh unsur BBPJN VII dalam menyediakan infrastruktur yang berkeselamatan. (AWP/LU)