Kesiapan Infrastruktur KIT Batang Menyambut Investor
Kamis, 22/04/2021 00:00:00 WIB | Berita/Umum | 3035
Keberadaan kawasan industri di Indonesia menjadi salah satu pendorong dan penguat daya saing investasi dan industri untuk mempercepat penyebaran dan pemerataan pembangunan.
Pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Provinsi Jawa Tengah merupakan akselerasi pembangunan yang diyakini dapat memacu pemulihan ekonomi daerah dan nasional di masa pandemi COVID-19.
Untuk memastikan kesiapan KIT Batang Presiden Joko Widodo hari Rabu (21/4) lalu meninjau proyek KIT Batang didampingi Menteri PUPR, Kepala BKBM, Gubernur Jateng, Bupati Batang dan jajaran manajemen direksi PT.PN dan Grand Batang City.
“Ini adalah kawasan industri di Batang yang nantinya akan dikerjakan seluas 4300 Ha. Sekarang telah disiapkan dan hampir selesai, ini 450 Hektar yang akan dipakai untuk investasi-investasi terutama yang berkaitan dengan teknologi. Oleh sebab itu siang ini saya mengecek kesiapan dari KI di Batang ini karena nanti di Bulan Mei akan ada groundbreaking untuk industri kaca yang mungkin akan menjadi industri kaca terbesar di Asia Tenggara. Setelah itu akan ada industri lagi yang akan dibangun di bulan juni dan seterusnya” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menambahkan setelah pabrik-pabrik nantinya terbangun diharapkan bisa menyerap tenaga kerja dan memberikan peluang sebanyak-banyaknya agar tumbuh arus modal yang masuk ke negara Indonesia yang akan bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional kita.
Ia juga menyebutkan KI di Batang adalah sebuah kawasan yang sangat besar dan memiliki daya saing yang sangat baik sehingga akan menjadi contoh untuk kawasan industri yang lain yang berada di Provinsi lain baik di Jawa maupun Luar Jawa.
Peran Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR dalam pembangunan KIT Batang adalah untuk menyediakan infrastruktur dasar berupa jalan dan jembatan yang ada di dalam kawasan dan konektivitasnya ke jalan nasional.
Pembangunan jalan di KIT Batang terbagi dalam 7 paket di mana 2 paket saat ini telah berjalan dengan target selesai di bulan Juni 2021, kemudian 3 paket masih dalam proses tender, sedangkan 2 paket masih dalam proses desain.
Kedua paket pembangunan jalan yang sedang berjalan saat ini masih fokus pada pengerjaan jembatan, rigid pavement, pekerjaan box utilitas, dan saluran drainase. Keduanya ditargetkan selesai di akhir Juni 2021.
Paket I.1.A berlokasi di Desa Kedawung, Kecamatan Banyuputih dengan panjang total item pekerjaan jalan utama sepanjang 2,5 km, jalan sekunder 1 (485 m), jalan sekunder 1 A sepanjang 1,34 km serta jembatan yang bernama jembatan mata air dengan panjang bentang 120 m. Paket ini per 19 April 2021 telah mencapai progress sebesar 44%.
Paket I.1.B dengan item pekerjaan pembangunan jalan baru 3,639 km dan jembatan yang bernama jembatan Kali Kembar dengan bentang 84 m. Paket ini per 19 April 2021 telah mencapai progress sebesar 45%.
Lebar jalan yang disediakan untuk KIT Batang ini terdiri dari jalan utama dengan ROW 42 dan jalan sekunder menggunakan ROW 26 dan 14.
“ROW 42 itu 4 lane (4 lajur) tapi nantinya ke depan kalo traffic memerlukan penambahan kapasitas bisa dilebarkan menjadi 6 lane. Untuk ROW 26 kita siapkan langsung 4 lane. Untuk ROW 14 itu 2 lane (jalur)” ujar Kepala Satker PJNW I Prov Jateng, Javid Hurriyanto (19/4).
KIT Batang ini nantinya akan terkoneksi dengan jalan tol melalui simpang susun yang dikerjakan oleh BUJT.
“KIT Batang akan terkoneksi dengan tol langsung dan kedua terkoneksi dengan jalan nasional kita pantura. Nanti ada 3 titik yaitu Gringsing, Subah, dan Tulis. Untuk di Gringsing akan ada pelebaran karena masih 2 lajur. Rencana akan kita lebarkan jadi 4 lajur sampai ketemu di Lingkar rigid Plelen. Karena keluar masuknya (jalan dari KIT Batang) ke jalan nasional juga 4 lajur jadi kita harus lebarkan. Untuk di Subah dan Tulis sendiri sudah 4 lajur” tambah Javid. (LU)