Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah - DI Yogyakarta

AI Diterapkan untuk Optimalisasi Pemeliharaan Jalan Nasional 


Kamis, 12/09/2024 00:00:00 WIB |   Berita/Umum |   43

Surakarta – Dalam rangka mengoptimalkan perencanaan dan pelaksanaan pemeliharaan rutin jalan nasional, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) di Surakarta dengan tema "Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk Meningkatkan Pemeliharaan Kondisi Jalan di Indonesia". Acara ini dihadiri oleh para kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dari berbagai wilayah, serta perwakilan pemerintah daerah dan pakar infrastruktur dari berbagai institusi. 

Dalam sambutannya, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I, Nyoman Suaryana, menegaskan pentingnya penggunaan AI untuk pemeliharaan jalan. “AI dapat mempercepat deteksi kerusakan dan meningkatkan akurasi pemantauan jalan. Teknologi ini memungkinkan analisis hingga 60 km per hari, jauh lebih cepat dibandingkan metode manual yang hanya mencakup 7 km per hari," ujarnya  

Indonesia, dengan panjang jalan nasional mencapai lebih dari 50 ribu km, dihadapkan pada tantangan besar dalam menjaga kualitas infrastruktur jalannya. Meskipun tingkat kemantapan jalan nasional telah meningkat menjadi 94,18%, masih ada kesenjangan untuk mencapai target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). AI dianggap sebagai solusi potensial untuk mempercepat proses deteksi kerusakan dan pemeliharaan. 

Diskusi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk para Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, serta para narasumber dari sektor swasta. Selain itu, jajaran BBPJN Jateng-DIY juga berpartisipasi aktif dengan memberikan masukan terkait tantangan di lapangan. 

Kegiatan FGD ini diselenggarakan pada 11 September 2024 di Surakarta. Ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang Kementerian PUPR untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan di Indonesia melalui teknologi yang inovatif. 

Dalam penutupan acara, Rien Marlia, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II, menyatakan bahwa panduan pemanfaatan AI diharapkan dapat segera diterbitkan. “Kami berharap pedoman ini menjadi dasar kuat bagi pelaksanaan pemeliharaan rutin yang lebih efisien, transparan, dan berkelanjutan. AI memberikan peluang untuk merespons permasalahan jalan dengan lebih cepat dan tepat," ujarnya  

Harapan besar dari kegiatan ini adalah agar teknologi AI dapat menjadi bagian integral dari manajemen infrastruktur jalan di Indonesia. Selain itu, Rien Marlia juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antar sektor untuk memastikan keberhasilan penerapan AI dalam pemeliharaan jalan. 

Dengan adanya diskusi ini, para peserta optimis bahwa teknologi AI dapat membawa perubahan signifikan dalam meningkatkan kualitas dan kemantapan jalan nasional, menjadikannya lebih aman dan efisien bagi masyarakat.