Salah satu pembangunan yang memiliki dampak luar biasa bagi Masyarakat Aceh adalah Pembangunan jalan di lintas tengah Aceh yakni Gempang – Pameu sepanjang 59,6 km yang ditargetkan rampung pada pertengahan tahun 2024. Jalan ini nantinya dapat membuka akses dan meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di lintas tengah Aceh. Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III (PJNW III) Provinsi Aceh, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Aceh, Zulkarnaini, ST, M.Si, mengatakan tujuan utama pembangunan jalan ini adalah untuk mempermudah masyarakat dari Kabupaten Pidie menuju Kabupaten Aceh Tengah.

“Sebelumnya masyarakat harus memutar sejauh 345 km, dengan waktu tempuh 6 – 8 jam, dengan adanya shortcut jalan ini nantinya hanya perlu menempuh waktu 2 – 4 jam saja,” jelasnya.

Dialog tersebut dipublikasikan pada akun youtube Majalah Lintas (12/3). Perbincangan yang terjadi di Kantor Satker PJNW III tersebut bertujuan untuk menginformasikan perkembangan pembangunan jalan di missing link lintas tengah Aceh. Zulkarnaini menjelaskan, ada tiga ruas wilayah yang ada di Aceh. Wilayah pertama, lintas timur, dari Banda Aceh ke Aceh Tamiang yang ditangani oleh Satker PJNW I. Wilayah kedua, lintas barat, dari Banda Aceh ke Subulussalam yang ditangani oleh Satker PJNW II. Wilayah ketiga, lintas tengah, dari Banda Aceh ke Aceh Tenggara yang ditangani oleh Satker PJNW III.

Saat ini kondisi lintas tengah masih ada 2 ruas jalan yang belum tersambung (missing link) yaitu Jantho-Keumala dan Geumpang-Pameu. Ruas Gempang - Pameu direncanakan akan selesai tahun 2024 ini dan saat ini kondisi jalan sudah di aspal. Sedangkan untuk ruas Jantho - Keumala, direncanakan baru akan dimulai tahun 2024.

Sumber: Podcast MeLintas